BLITARTIMES- Banyak upaya yang dilakukan petugas gabungan untuk menjaga kondusifitas wilayah jelang datangnya bulan suci Ramadan. Di antaranya dengan menggelar razia rumah kos, Jumat (9/4/2021). Dari razia ini petugas mengamankan sejumlah pasangan bukan suami istri.
Informasi yang dihimpun BLITARTIMES, belasan pasangan bukan suami istri itu diamankan di sejumlah rumah kos di Kelurahan Sananwetan dan Kelurahan Bendogerit. Rinciannya 15 pasangan diamankan di Kelurahan Sananwetan dan 7 pasangan diamankan di Kelurahan Bendogerit.
Baca Juga : Ikuti Kompetisi TikTok Piala Wali Kota Malang, Peserta Ini Eksplor Patung Kendedes
Ironisnya, dari puluhan pasangan yang diamankan itu di antaranya merupakan bocah di bawah umur. Bahkan ada yang baru berusia 14 tahun. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, seluruh pasangan mesum dibawa ke Kantor Kecamatan Sananwetan untuk diberikan pembinaan.
“Razia kos ini kita laksanakan untuk menjaga kondusifitas wilayah jelang Ramadan. Sasarannya sampling di wilayah yang jumlah rumah kosnya banyak yakni Sananwetan dan Bendogerit. Mereka yang kita bawa ke kecamatan adalah pasangan yang secara usia masih di bawah umur. Dari razia ini kita temukan beberapa yang usianya masih di bawah umur. Dengan pembinaan ini kita juga cari tahu, kenapa kok bisa satu kamar,” kata Camat Sananwetan, Heru Eko Pramono.
Dikatakannya, selain untuk menciptakan suasana kondusif menjelang bulan suci Ramadhan, razia ini juga sebagai langkah antisipasi pasca kasus prostitusi online yang melibatkan enam pelajar di Kecamatan Sananwetan.
“Kemarin kan juga ada kasus prostitusi online di Kota Blitar dan lokasinya di Kecamatan Sananwetan. Nah, tempat kos yang ada kasusnya itu juga kita datangi. Kami lakukan pengecekan dan memang kondisi kosnya mendukung untuk terjadinya hal-hal negatif. Kasus ini juga menjadi peringatan bagi pemilik kos. Jika ada operasi dan terjadi lagi kasus serupa maka kami akan usulkan izinnya dicabut," tegasnya.
Baca Juga : Terkait Dugaan Doxing Kepada Jurnalis, Pergerakan Aremania MMGA Berikan Penjelasan
Tak hanya diberikan pembinaan. Mereka yang terjaring razia juga dirapid antibodi. Hasilnya dua orang dinyatakan reaktif dan langsung dibawa ke Puskesmas Sanan Wetan untuk dilakukan swab tes.
“Ada dua orang yang di swab test karena hasil rapid antibodinya rektif,” pungkas Heru.