BLITARTIMES- Jagad media sosial digegerkan dengan video viral joget dangdut Wali Kota Blitar Santoso. Dalam video berdurasi 4.28 menit itu terlihat Santoso joget dangdut dengan asyiknya bersama sejumlah biduan.
Video tersebut berbuah sejumlah kontroversi. Hal ini dikarenakan nampak dalam video tersebut Santoso dan sejumlah orang yang hadir seperti tidak mengindahkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Tak ada seorangpun yang memakai masker hingga kesan berkerumun nampak jelas dalam rekaman yang diambil di Balai Kota Kusuma Wicitro tersebut.
Baca Juga : DPRD Jombang Panggil Eksekutif Soal Mega Proyek Senilai Rp 20,7 Miliar
Acara tersebut dihadiri oleh biduan, relawan dan simpatisan. Acara yang digelar di Balai Kota Kusuma Wicitra dalam rangka tasyakuran menangnya pasangan Santoso-Tjujuk Sunario dalam Pilwali Blitar 2020 lalu itu dihadiri sejumlah relawan. Lalu apa kata relawan yang hadir dalam acara tersebut?
Prawoto salah satu relawan Santoso-Tjujuk asal Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan menjelaskan, acara tersebut digelar dengan undangan terbatas. Menurutnya di acara itu hanya ada 30 sampai 40 undangan yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Undangan lain yang datang diminta menunggu di luar ruangan. Acara itu digelar hanya sampai pukul 22.00 WIB.
“Acaranya bersifat terbatas, karena Pak Santoso kita tahu beliau sangat disiplin protokol kesehatan di semua kegiatannya. Saya saja yang datang telat tidak diperbolehkan masuk ke dalam karena di dalam sudah ada 40 orang. Ketika ada yang keluar saya masuk sebentar dan keluar lagi,” terang Prawoto, Senin (8/3/2021).
Dikatakannya, mereka yang di dalam pun terlihat selalu menerapkan protokol kesehatan. Seperti tempat duduk yang dibatasi dan diminta untuk selalu menggunakan masker. Namun memang ketika Wali Kota Santoso membacakan sambutan, masker dilepas. Begitu juga saat sedang bernyanyi, masker yang digunakannya dilepas sesaat.
“Nah di saat Pak Wali Kota Santoso didaulat untuk menyanyi itulah sebagian relawan berteriak minta jatah sawer. Sebagian ada yang maskernya diturunkan di dagu. Dan mungkin dikarenakan terbawa suasana, di antara mereka ada yang tidak sadar jika maskernya terlepas,” imbuhnya.
Lebih dalam Prawoto menyampaikan, Wali Kota Santoso selalu menekankan protokol kesehatan di setiap kesempatan. Bahkan di acara tasyakuran itu, Santoso juga menekankan agar masyarakat terutama para relawan bisa menjadi contoh bagi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
“Pak San ingin para relawan menjadi contoh bagi masyarakat untuk taat dan disiplin prokes. Dan ini benar-benar kita pegang teguh,” pungkasnya.
Baca Juga : Pengedar Sabu Asal Madura Kembali Ditangkap Polisi Usai Bebas dari Penjara
Diberitakan sebelumnya, jagad media sosial digegerkan dengan video viral joget dangdut Wali Kota Blitar Santoso. Dalam video berdurasi 4.28 menit itu terlihat Santoso joget dangdut dengan asyiknya bersama sejumlah biduan.
Video tersebut berbuah sejumlah kontroversi. Hal ini dikarenakan nampak dalam video tersebut Santoso dan sejumlah orang yang hadir seperti tidak mengindahkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Tak ada seorang pun yang memakai masker hingga kesan berkerumun nampak jelas dalam rekaman yang diambil di Balai Kota Kusuma Wicitro tersebut.
Sementara itu Wali Kota Blitar, Santoso saat dikonfirmasi awak media memberi sanggahan jika acara tasyakuran kemenangannya sebagai Wali Kota Blitar 2021-2024 itu melanggar prokes. Kata dia, acara tersebut digelar dengan jumlah undangan terbatas. Selain itu semua yang masuk ruangan telah melalui skrining dan acara dibatasi hingga pukul 22.00 WIB.
“Acara berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. Begitupun undangan yang hadir kita batasi,” tegas Santoso.