MALANGTIMES - Jin merupakan nenek moyang dari iblis. Mereka punya peran menggoda manusia. Namun ternyata, tak semua jin menjadi penggoda manusia menuju kesesatan, melainkan ada jin yang bertugas menjadi juru dakwah.
Lantas apa yang membuatnya kemudian menjadi juru dakwah? Apakah jin tersebut masuk Islam? Lalu kepada siapa saja jin itu menyampaikan dakwahnya?
Baca Juga : 7 Drama Korea Terbaru Tayang Maret 2021, Love Alarm 2 hingga Monthly House
Simak kisahnya yang dirangkum dari Islam Populer dan juga Republikadotcodotid hingga selesai agar tak sesat dan salah tafsir.
Dari Ibnu Mas'ud mengisahkan, serombongan jin tengah melakukan perjalanan Tihamah. Tihamah merupakan sebuah kawasan di garis pantai Laut Merah, Arab Saudi. Para jin itu berangkat dari rumah-rumah mereka di Nasibah, di mana lokasi itu terkenal dengan tempat tinggal para jin.
Diantara rombongan itu, terdapat jin yang berperan sebagai penasihat, atau bilamana di dunia manusia, jin itu berperan sebagai ulama. Ya jin tersebut bernama Zauba'ah.
Namun, perjalanan rombongan jin itu tak diketahui pasti tujuannya. Ada yang bilang mereka tengah melakukan sadar dan juga ada yang bilang mereka sekedar melakukan perjalanan biasa seperti halnya manusia.
Tetapi, ada juga yang mengatakan jika mereka mencari tahu siapa yang telah menutup rahasia langit. Hal ini mengingat setelah diutusnya Rasulullah SAW, rahasia langit dijaga oleh para malaikat dari curi dengar para jin. Jumlah mereka dalam rombongan jin pun juga tak diketahui pasti.
Dan ditengah perjalanan mereka, para jin kemudian mendengar sesuatu yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Saat itu mereka tengah berada di kawasan Nakhla Saudi.
“Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?” sebuah ayat Alquran yang dibacakan dari Surah Ar Rahman menarik perhatian para jin.
Mendengar hal itu, merindinglah tubuh-tubuh mereka. Serta merta, mereka mendekati sumber suara. Ternyata diketahui jika saat itu Rasulullah SAW tengah menjadi imam salat. Rasulullah tengah menunaikan salat subuh bersama dengan para sahabat.
Para jin pun kemudian ikut bergabung duduk di belakang mereka yang sedang salat. Mereka sengaja ingin mendengarkan dan memperhatikan bacaan ayat suci Al-Quran yang dibaca oleh Rasulullah.
Kemudian Zauba'ah meminta rombongan jin lain untuk diam dan mendengarkan apa yang dilantunkan Rasulullah.
"Diamlah, perhatikan bacaannya."
Rombongan jin yang sebelumnya ramai berbisik-bisik kemudian diam dan mendengarkan.
Sebagaimana manusia, jin pun merupakan makhluk ciptaan Allah. Alquran pun diturunkan untuk seluruh alam, Rasulullah pun diutus untuk umat manusia dan jin. Maka, ketika mendengar firman Allah dari lisan Rasulullah, tergugahlah hati para jin tersebut mendengar lantunan Surah Ar Rahman dan menyadari banyak nikmat yang Allah berikan untuk mereka.
"Wahai Tuhan kami,sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikitpun. Segala pujian hanya bagi-Mu yang sudah memberikan nikmat Zahir dan batin kepada kami," ujar jin yang dipimpin sang ulama jin.
Baca Juga : Catat Tanggalnya!, 9 Film Ini Tayang di Bulan Maret 2021
Seusai salat jamaah selesai, ulama jin mendatangi Rasulullah. Mewakili rombongan, ia mengatakan keinginan untuk lebih banyak mendengar ayat-ayat Alquran. Maka, pergilah Rasulullah bersama para jin ke suatu tempat. Rasulullah lalu membacakan ayat-ayat Alquran kepada rombongan jin tersebut.
Ulama jin juga berdialog dengan Rasulullah hingga ia belajar Islam darinya. Ulama jin itu kemudian menyatakan diri ingin masuk Islam. Rombongan jin pun juga ingin menjadi mualaf. Mereka pun bersaksi syahadat langsung di hadapan Rasulullah.
Masuk Islamnya para jin ini terjadi di sebuah masjid di Ma'lala, dekat kompleks pemakaman Muslimin di Kota Makkah. Sampai saat ini masjid itu masih berdiri dan dinamakan Masjid Al-Jin atau juga Masjid Al-Baiah karena kisah para jin yang memeluk Islam.
Setelah masuk Islam, rombongan jin pulang. Sang ulamanya juga langsung berdakwah terhadap kaumnya setelah belajar dari Rasulullah.
“Wahai kaumku, sungguh kami telah mendengar bacaan yang menakjubkan. Bacaan itu menuntun ke jalan yang lurus dan di sanalah kami beriman dan kami tidak akan pernah mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami.”
Maka gemparlah dunia jin. Dakwah Islam pun mulai tersebar di dunia jin. Sebagian jin kemudian turut memeluk Islam dan mengunjungi majelis Rasulullah SAW.
Mereka beribadah dan menauhidkan Allah. Namun tak semuanya. Ada sebagian jin lainnya, seperti halnya manusia yang menolak dakwah Islam. Ada pula jin kafir dan mereka yang ikut andil membuat manusia kafir. Sebagian jin lain pun juga menjadi tuhan yang diagungkan sekelompok manusia yang terjebak pada jalan sesat.
Sekian tadi merupakan kisah rombongan jin yang kemudian terketuk hatinya hingga masuk Islam setelah mendengarkan ayat-ayat firman Allah. Hal ini menunjukkan betapa agung dan maha besarnya Allah SWT. Apa yang dikisahkan tentunya bisa dimaknai positif dan diharapkan semakin menambah keimanan kita semua kepada Allah SWT. Nantikan kisah menarik lainnya hanya di MalangTIMES.com