LUMJANGTIMES - Sekitar pukul 21.00, malam ini Sabtu (27/2) Kali Asem yang membelah kota Lumajang mulai meluap karena banjir kiriman dari kawasan barat Lumajang.
Ketinggian air yang biasanya cukup rendah, malam ini hanya tinggal beberapa jengkal dari badan jembatan Gambiran Lumajang.
Baca Juga : Ini Kata Bupati Thoriqul Haq Soal Perhunanan Sosial di Lumajang
Awalnya peristiwa ini menjadi tontonan warga, namun sekitar pukul 21.30, polisi dibantu TNI dan Satgas dari Pemuda Pancasila Lumajang menutup akses menuju Jembatan Kali Asem, karena dikhawatirkan air terus meluap.
Sementara sejumlah rumah di Jalan Irma Suryani atau yang dikenal dengan sebutan Gang Wahab kelurahan Rogotrunan Kecamatan Lumajang sempat tergenang air setinggi hampir 50 CM.
Namun sekitar pukul 22.00, air secara perlahan mulai surut dan warga mulai membersihkan rumahnya yang sempat terkena luapan air dari Kali Asem.
Menurut warga setempat meluapnya Kali Asem kali ini adalah yang terparah. Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 1994.
"Sekarang ini yang paling parah pak. Selama ini walaupun sering naik permukaan airnya, namun tidak sampai masuk ke perkampungan seperti ini. Dulu perna terjadi seperti ini pada tahun 1994, setelah itu tak ada lagi," kata salah seorang warga.
Sementara Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq malam ini turun langsung menuju kawasan yang tergenang dan meminta warga yang tinggal di bantaran Kali Asem tetap waspada, karena khawatir ada banjir kiriman susulan.
Baca Juga : Percontohan Nasional Perhutanan Sosial di Lumajang Dikunjungi Menteri LHK
Pemuda Pancasila, salah satu organisasi di Lumajang malam ini menurunkan sekitar 30 satgasnya untuk membantu polisi mengarahkan pengguna jalan.
Ruas jalan Kyai Ghozali menuju jalan MT. Hariyono Lumajang yang melewati jembatan gambiran sampai pukul 23.00 masih ditutup dibawah penjagaan aparat keamanan dan relawan.
Diperoleh informasi jika air terus meluap, kawasan lain yang cukup rawan adalah pemukiman di belakang GM Toserba Lumajang yang berbatasan langsung dengan Kali Asem.