MALANGTIMES - Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati di Singosari, Kabupaten Malang, punya cara sendiri untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas. Salah satunya memberikan peningkatan kualitas pendidikan kepada anak disabilitas. Bentuknya berupa pelatihan hidroponik dan budidaya ikan lele.
Upaya tersebut dilakukan BLK Wonojati agar generasi muda disabilitas punya cara pandang sendiri dalam menjalani kehidupan. Juga menambah pengetahuan serta mengasah keterampilan dan skill penyandang disabilitas sejak dini.
Baca Juga : Kompak, 7 Fraksi DPRD Sumenep Setujui 4 Raperda 2021
“Pelatihan itu juga bermisi bahwa masa depan penyandang disabilitas dihadapkan pada tantangan dan perubahan zaman. Maka, semangat kerja dan meningkatkan kualitas hidup perlu dipompa dan diarahkan dengan benar demi masa depan lebih baik lagi,” ujar Ketua BLK Wonojati Singosari Nur Fadhil SE MM.
Dia menyatakan bahwa anak-anak disabilitas tidak boleh kalah dengan anak-anak normal. Untuk itu, semangat memotivasi kaum disabilitas dengan memberikan skill dan ilmu yang sesuai dengan bakat dan minat mereka sangat penting.
"Melihat tantangan masa depan sangat tinggi, maka soft dan hard skill juga perlu dirangsang. Biar mereka (kaum disabilitas) bisa bergandengan tangan dengan teman sebaya. Dan kalau bisa, mereka mandiri," kata Nur Fadhil.
Dia menjelaskan, ada program yang sesuai dengan kemampuan anak disabilitas seusia mereka. Yaitu, dengan memberikan pelatihan kelas hidroponik dan budidaya ikan lele untuk membuat fillet. Teknik ini sangat mudah diadaptasikan kepada mereka.
"Tentu tidak boleh memberatkan, agar mereka punya penghasilan sendiri seperti yang lain. Juga pendampingan pihak orang tua dalam budidaya tanaman hidroponik dan ternak lele. Sehingga tidak hanya memproduksi, tapi juga memasarkan," pungkas Nur Fadhil.
Baca Juga : Merekam Kedekatan Rektor UIN Malang Prof Haris Bersama Mahasiswa Asing, Berdiskusi hingga Makan Bareng
Sekadar informasi, BLK Wonojati berupaya keras memberikan bimbingan dan pelatihan di dua titik lokasi. Satu titik digelar di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kemudian, satu titik lagi di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Para peserta tersebar dari lima kecamatan di Kota Malang.