free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

4 Desa di Jombang Dilanda Banjir akibat Tanggul Sungai Jebol, Ribuan Orang Terdampak

Penulis : Adi Rosul - Editor : Yunan Helmy

05 - Feb - 2021, 22:43

Placeholder
Kondisi banjir di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang.(Foto : Adi Rosul / JombangTIMES)

JOMBANGTIMES - Banjir yang diakibatkan jebolnya tanggul sungai di Jombang kian meluas. Luapan air tersebut kini mulai membanjiri 4 desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo.

Banjir bermula melanda Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo,sejak Kamis (04/02) petang sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum memasuki permukiman warga, banjir juga menggenangi ruas jalan nasioanl Surabaya-Madiun.

Baca Juga : Oknum Guru di Blitar 10 Kali Setubuhi Siswi, Malah Pernah Dilakukan di Ruang Kepsek

Ruas jalan yang tertutupi banjir mencapai ketinggian 50 sentimeter sejauh 500 meter. Akibatnya, kendaraan yang melintasi jalur arteri itu harus berjalan merayap dan mengakibatkan kemacatan.

Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang Stevie Maria (Pepy) mengatakan, banjir kini sudah meluas hingga mencapai 4 desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo sejak pagi tadi. Banjir telah menggenangi sebagian besar permukiman penduduk dan persawahan warga hingga memutus jalan antar dusun.

"Sampai saat ini 4 desa yang tergenang banjir yaitu Desa Bandar, Desa Gondangmanis, Desa Pucangsimo dan Desa Banjarsari. Desa paling parah di Gondangmanis, dengan titik tertinggi banjir mencapai 2,4 meter," terangnya kepada JatimTIMES, Jumat (05/02).

Dikatakan Pepy, banjir yang melanda ratusan rumah di 4 desa ini, disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Avur Besuk. Air yang melawati tanggul jebol itu mengarah ke aliran skunder Sungai Brawijaya di Desa Gondangmanis.

Karena debit air yang tinggi, air kemudian meluber ke persawahan hingga ke permukiman warga. Luapan air menggenangi permukiman warga, kata Pepy, hingga ketinggian lebih dari 2 meter di titik tertinggi.

"Semua putusan tanggul itu mengakibatkan luberan. Luberan air masuk ke sawah dan menuju ke permukiman warga," jelasnya.

Baca Juga : Tanahnya Longsor, Bangunan Sekolah Yayasan Ekklesia Sukun Ambrol

Pepy mencatat, ada 1.748 kepala keluarga (KK) atau sekitar 5. 480 jiwa yang terdampak banjir kali ini. Hingga hari ini, sudah ada ratusan warga mengungsi di lokasi pengungsian yang disediakan oleh pemerintah desa. Dan tidak sedikit pula yang memilih mengungsi di rumah kerabatnya yang tidak terdampak banjir.

"Saat ini kami hanya fokus kepada penanganan kebutuhan hidup masyarakat. Karena jika kita lakukan penanganan terhadap tanggul yang jebol, sangat tidak mungkin karena debit air masih sangat tinggi. Jika itu dilakukan, sangat membahayakan anggota kami," kata Pepy.

 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

Yunan Helmy