JOMBANGTINES - Banjir yang menggenangi jalan nasional Surabaya-Madiun di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang belum juga surut. Bahkan, banjir kini semakin meluas.
Banjir semula hanya merendam jalur di Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis. Lokasi tersebut berjarak 2 kilometer sisi barat pintu tol Bandar Kedungmulyo. Air yang menutupi jalan Surabaya-Madiun itu mencapai panjang 250 meter dengan ketinggian banjir rata-rata 50 sentimeter.
Baca Juga : Kampung Tangguh Semeru Terus Ditambah, Menyasar Wilayah dengan Kasus Positif Tinggi
Namun pada siang ini, banjir yang menutupi jalan arteri tersebut kian bertambah. Ada titik banjir baru di ruas jalan nasional di Desa Gondangmanis, yaitu di sekitar SMAN Bandar Kedungmulyo atau berjarak 1 kilometer ke arah barat dari pintu tol Bandar Kedungmulyo.
"Ini bertambah parah, kira-kira 500 meter titik banjir. Ini ada dua tempat titik banjir," terang warga setempat, Khomari (50) saat diwawancarai di lokasi, Jumat (05/02).
Ia menyebut, banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Avur Besuk atau Kali Kanal di desa setempat. Banjir menutupi seluruh badan jalan sehingga menimbulkan kemacatan. "Sejak kemarin sudah mulai macet," tandasnya.
Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho mengungkapkan, upaya mengurangi kemacatan sudah ia lakukan sejak kemarin hingga malam kemarin. "Ada beberapa driver yang tidak mau berputar arah. Ya karena mereka memilih menunggu di jalan sembari menunggu air surut. Langkah yang bisa saya lakukan saat ini ya pengaturan arus lalu lintas," terangnya.
Untuk mengatur arus agar tidak terjadi penumpukan di jalan nasional, petugas akan mengarahkan kendaraan dari arah Surabaya untuk memasuki pintu tol Jombang. Sedangkan untuk kendaraan dari arah Kediri akan diarahkan memasuki wilayah Kecamatan Gudo, Jombang.
Baca Juga : Jalan Terputus Akibat Banjir, Pemdes Tugu Rejotangan Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
Sementara kendaraan dari arah Madiun akan diarahkan masuk ke exit tol Nganjuk. "Jadi saat ini saya kasih anggota di titik yang sudah ditentukan. Saya sudah pasang rambu petunjuk jalan menuju jalan alternatif untuk menghindari banjir," kata Agung.
Banjir di jalur nasional Surabaya-Madiun terjadi sejak Kamis (04/02) pagi. Banjir tersebut menutupi seluruh bagian jalan hingha sepanjang 250 meter. Akibatnya, kendaraan yang melintas harus berjalan pelan. Tidak sedikit pula kendaraan roda dua yang terguling akibat derasnya arus banjir yang meluber ke jalan.