JOMBANGTIMES - Banjir bandang menerjang Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang pada Senin, (01/02/2021) kemarin. Selain merobohkan sejumlah rumah warga, banjir juga merobohkan dua jembatan penghubung antar dusun.
Kades Banjaragung Hasan Sulaiman mengatakan, ada dua jembatan di desanya yang putus akibat diterjang banjir bandang. Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Dusun Banjaragung dengan Dusun Banjarjo.
Baca Juga : Musrenbang Kecamatan Lowokwaru, Wali Kota Sutiaji Inginkan Wilayah Fokus Peningkatan Ekonomi
Dimensi jembatan yang putus sepanjang 25 meter dengan lebar 2,5 meter di RT 04 Dusun Banjaran, dan jembatan sepanjang 13 meter dengan lebar 1,5 meter di RT 01 Dusun Banjaragung. Jembatan yang hanyut itu setiap hari digunakan untuk mobilisasi warga setempat. "Untuk fasilitas umum ada dua jembatan yang rusak. Keduanya hanyut akibat banjir bandang," terangnya saat diwawancarai di lokasi bencana, Selasa (02/02).
Selain dua jembatan itu, ada dua jembatan lain yang juga rusak. Namun, kedua jembatan tersebut masih bisa digunakan. Yakni jembatan di RT 05 dan RT 19 Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung. "Ada 4 jembatan di sini. Yang dua rusak tapi masih bisa dilalui. Namun untuk melalui jembatan itu, masyarakat masih harus memutat sejauh 1-2 kilometer," kata Hasan.
Banjir bandang menerjang Desa Banjaragung sekitar pukul 18.30 WIB, pada Senin (01/02) kemarin. Banjir tersebut menyapu puluhan rumah warga.
Berdasarkan catatan Pemerintah Desa Banjaragung, sedikitnya ada 36 yang tersapu banjir bandang saat itu. Sedangkan, 15 rumah di antaranya rusak, 3 rumah hancur akibat sapuan banjir bandang. Tiga rumah yang hancur itu milik Muhaimin dan Wijianto di Dusun Banjaragung, serta rumah milik Mbah Min di Dusun Banjarjo. "Dari 36 rumah, kondisi parah kerusakan di 15 rumah. Yang ambruk ada 3 rumah," kata Hasan.
Baca Juga : Sumur Warga Keruh Akibat Banjir, PMI Jember Bergerak
Saat ini, lanjut Hasan, pihak Pemdes Banjaragung masih melakukan pendataan kerusakan rumah dan nilai kerugian material. Ia juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang untuk penanganan bencana di desanya.
"Sementara ini kita masih berupaya melakukan pendataan tingkat kerusakan dan jumlah kerugian material akibat banjir. Kita akan berusaha mencoba menganggarkan, mungkin dari dana desa atau mungkin bantuan dari Pemkab Jombang," pungkasnya.(*)