MALANGTIMES - Siapa saja penerima vaksin covid-19 tahap pertama di Kabupaten Malang masih belum jelas. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Wahyu Hidayat mengonfirmasi bahwa sampai saat ini (Kamis 28/1/2021), belum ada kepastian dari pusat terkait siapa saja yang menerima vaksin covid-19.
”Belum. Jadi, sementara Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Malang) dan nanti juga akan ada beberapa yang lainnya. Saat ini sedang kami koordinasikan ke pusat. Kan masih ada waktu, karena (pencanangannya) hari Sabtu (30/1/2021),” jelasnya saat ditemui media online ini di Pringgitan Pendapa Agung Kabupaten Malang, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga : Pasien Isolasi Mandiri Covid-19 Wajib Punya Oximeter, Apa Fungsinya?
Untuk diketahui, pencanangan vaksinasi covid-19 di Kabupaten Malang bakal diselenggarakan di Pendapa Panji Kabupaten Malang yang berlokasi di Jalan Panji, Kecamatan Kepanjen.
Selain Forkopimda Kabupaten Malang, ada beberapa tokoh lain yang diusulkan menerima vaksin. Mulai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang, ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), influencer, hingga pihak Arema dan Aremania juga akan dilibatkan. ”Tapi semua itu masih kami koordinasikan. Kami tetap akan izin ke Kementrian,” imbuhnya.
Meski ada sederet nama yang diklaim tengah diajukan ke pemerintah pusat, Wahyu memastikan apabila saat pencanangan nanti, hanya akan ada 10 nama yang terpilih.
”Kami pastikan tetap 10. Hanya terkait siapa-siapanya, kami masih ada waktu sampai besok untuk memastikan. Mudah-mudahan hari ini atau besok sudah ada kepastian,” ucapnya.
Dinsinyalir, belum adanya kepastian soal siapa saja nama yang terpilih untuk menerima vaksin covid-19 saat pencanangan tersebut karena ada beberapa nama yang dikabarkan telah menjadi penyintas covid-19.
Baca Juga : Ini Dia, 10 Orang Pertama yang Bakal Divaksin di Banyuwangi
Bahkan, Bupati Malang Sanusi yang digadang-gadang bakal menerima suntikan vaksin perdana, tidak bisa divaksin Sinovac yang berasal dari China lantaran terkendala usia. ”Kemungkinan nanti kalau Bapak Sanusi tidak diperkenankan karena usianya saat ini sudah 60 tahun. Ya kemungkinan akan diganti wakil bupati terpilih (Didik Gatot Subroto),” ungkapnya.
