Hanya dipicu oleh masalah sepele, Jumat Riawan, warga Dusun Krajan Desa Wates Wetan Kecamatan Ranuyoso Lumajang tewas bersimbah darah setelah menerima beberapa kali bacokan tanpa perlawanan dari tetangganya sendiri Ricky Alfiansyah.
Peristiwa ini bermula ketika korban, Jumat Riawan, pada hari Senin malam (28/12) sekitar pukul 22.00, sedang ngopi di warung dekat rumahnya di dusun Krajan Desa Wates Wetan. Saat itu Jumat Riawan bernyanyi dengan menggunakan musik kaaraoke yang ada di warung kopi tersebut.
Baca Juga : Sindir Pemerintah, PMII Bedah Rumah Warga Secara Swadaya
Karena suara musiknya dinilai terlalu keras, Ricky Alfiansyah mengingatkan korban untuk mengecilkan volume musiknya. Namun peringatan dari pelaku sama sekali tak digubris oleh korban.
Secara kebetulan, warung kopi tersebut berdekatan dengan rumah pelaku, sehingga suara musik di warung kopi tersebut dianggap menggangu, karena suaranya cukup keras.
Informasi yang kami himpun dari pihak kepolisian menyebutkan, selain pelaku, pihak keluarga pelaku juga berusaha mengingatkan korban untuk mengecilkan volume musiknya, namun peringatan tersebut justru berkahir dengan cekcok mulut.
Rupanya, Ricky Alfiansyah naik pitam karena korban tak mau diingatkan, sehingga pelaku melayangkan bacokan dengan celurit yang dibawa pelaku dari rumahnya. Korban mengalami beberapa luka bacok di bagian rusuk dan lengan.
Baca Juga : Wali Kota Malang Titipkan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat pada MUI
Seketika itu juga, Jumat Riawan roboh dan bersimbah darah. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung mendatangi tempat kejadian tersebut, namun korban tidak bisa diselamatkan. Beberapa luka bacokan yang ada ditubuh korban, menyebabkan korban meninggal ditempat kejadian.
"Kalau penyebab utamanya memang karena suara musik yang terlalu keras, tapi kabarnya sebelumnya memang ada persoalan antara keduanya," kata salah seorang warga setempat.