Pemberdayaan ekonomi ummat menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan pemerintah bersama berbagai stakeholder, tanpa terkecuali lembaga Islam. Wali Kota Malang Sutiaji pun menitipkan pesan pemberdayaan ekonomi umat tersebut kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pesan itu disampaikan Sutiaji saat menghadiri agenda Musyawarah Daerah IX Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang yang digelar hari ini, Sabtu (26/12/2020) di Hotel Savana. Sutiaji menilai, komitmen bersama harus terus dilakukan.
Baca Juga : Pastikan Aman, Kapolres Madiun dan Dandim Kunjungi Gereja
"Salah satunya yang dapat saya informasikan kepada para al mukarom kiai, bahwa Insya Allah tanggal 30 Desember 2020 akan kita resmikan gedung Islamic Centre, dan salah satunya ruangan yang ada di dalamnya bisa dimanfaatkan untuk kantor MUI Kota Malang," katanya.
Sutiaji lebih jauh menyampaikan, pembangunan ekonomi umat harus terus dilakukan. Salah satunya juga melalui pembangunan ekonomi berbasis online, agar juga bisa dilaksanakan secara berkesinambungan. Termasuk di dalamnya adalah mendukung upaya perekonomian melalui sertifikasi halal.
"Kami harap agar MUI selalu mengembangkan layanan sertifikasi halal secara online dan juga membentengi umat dari gerakan rentenir," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji juga mengajak para ulama untuk senantiasa membentengi umat dengan pengetahuan yang lebih luas dan tidak terpengaruh dengan informasi tidak benar atau informasi hoax. Pasalnya, saat ini sangat banyak berseliweran informasi tidak benar di media sosial.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Musda IX KH. Chamzawi menjelaskan, agenda Musda tersebut selaras dengan momentum penguatan dan konsolidasi organisasi yang dituntut mampu menjawab tantangan khususnya meneguhkan penguatan NKRI dan kebangsaan.
"Penyegaran organisasi menjadi hal lumrah, alami serta strategis bagi sebuah organisasi," terang Rois Syuriah PC NU Kota Malang tersebut.
Baca Juga : GUSDURian Peduli Salurkan Bantuan Korban Pembunuhan di Sigi
Ketua MUI Kota Malang, KH. Baidowi Muslich menambahkan, Musda digelar di tengah pandemi covid-19. Di mana sampai dengan saat ini sudah tercatat ada kurang lebih 217 ulama yang meninggal dunia karena virus yang menyerang organ pernapasan tersebut. Sehingga harus selalu disikapi dengan bijaksana.
Pengasuh pondok pesantren Gading Kota Malang tersebut lebih jauh juga menegaskan komitmen keagamaan tidak bernilai bila tidak diikuti dengan komitmen kebangsaan. Demikian sebaliknya, tidak bisa berdiri sendiri sendiri. "Ini penting karena kita (bangsa) berada pada krisis dan permasalahan tersebut, " urai Ketua MUI masa bhakti 2016 - 2020 tersebut.
KH. M. Nuruddin, Pengurus MUI Jawa Timur menambahkan, pentingnya terus menguatkan kerjasama, sinergi dan komunikasi antara ulama dan umaro. "Kalau ini berjalan sendiri sendiri, maka kehancuran jadi pertaruhannya," pesannya.