Selama beberapa hari terakhir, Kota Malang diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga serasa. Bahkan, luapan air membuat beberapa titik mengalami genangan dan banjir.
Berbagai persiapan untuk mengatasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, hingga angin kencang pun sudah dilakukan.
Baca Juga : Semua Tamu Kedinasan Pemkot Malang Sementara Ditangguhkan
Salah satunya dengan memasang alat pendeteksi bencana atau early warning system (EWS) dibeberapa kawasan yang dinilai berpotensi tinggi mengakibatkan bencana.
Melalui EWS, diharapkan risiko yang bencana dapat diminimalisir selama musim penghujan datang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Alie Mulyanto, menjelaskan, bencana hidrometeorologi memang patut diwaspadai. Karena hingga Januari atau Februari mendatang, BMKG memprediksi kawasan di Jawa Timur tanpa kecuali Kota Malang akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras.
"Dari prediksi BMKG, intensitas air hujan bertambah hingga 40 persen. Untuk itu, kami meminta masyarakat agar tetap waspada terhadap terjadinya bencana," katanya.
Dari catatan BPBD Kota Malang, beberapa titik telah mengalami genangan dan banjir saat hujan deras terjadi. Diantaranya seperti kawasan Jalan Soekarno Hatta, Jalan Borobudur, Jalan Galunggung, Jalan Raden Intan, Jalan Ahmad Yani, hingga kawasan Sudimoro.
Untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi yang selalu datang saat musim hujan itu, menurutnya BPBD Kota Malang sebelumnya telah memasang EWS di enam titik.
Beberapa titik yang dimaksud itu diantaranya Jl. Raya Candi Karang Besuki, Jl. Bukit Barisan Gadingkasri, Jl. Letjend S Parman Blimbing, Jl. Bareng GG II G Bareng, dan Perempatan Jl. Danau Ranau Sawojajar.
Baca Juga : Pemulasaraan Covid-19 dan Buffer Stock, Dinsos Kota Batu Anggaran Rp 887 Juta Tahun 2021
Ketika ada tanda-tanda bencana, maka petugas yang memantau lokasi dengan CCTV akan membunyikan alarm. Sehingga, masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana bisa melakukan antisipasi. Dengan begitu, risiko dari adanya bencana akan dapat semakin diminimalisir.
Selain memasang pendeteksi bencana, menurutnya berbagai upaya pencegahan yang lain juga dilakukan. Diantaranya adalah terus berkoordinasi dengan DPUPR Kota Malang, DLH Kota Malang, dan Satpol PP Kota Malang untuk menerapkan program GASS (Gerakan Angkat Sampah Dan Sedimen).
"Sehingga, sumbatan sampah dan sedimen yang membuat aliran air tak lancar terus dibersihkan. Masyarakat diharapkan untuk tetap tingkatkan kewaspadaan," pungkasnya.