Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk memaksimalkan potensi produk Usaha Kecil Menengah (UKM) terus digencarkan. Dalam hal ini secara khusus metode pengembangan hasil karya pelaku usaha akan ditingkatkan dengan menggaet pihak ketiga.
Menggaet Institute Teknolosi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Pemkot Malang akan melibatkan tim ahli dalam pelatihan dan pendampingan secara maksimal khususnya bagi pelaku UKM di bawah naungan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.
Baca Juga : Pimpinan Dewan Surabaya Prioritaskan APBD 2021 untuk 12 Prioritas Pembangunan
Kepala Diskopindag Kota Malang, Wahyu Setianto mengungkapkan dalam hal ini rencananya pihaknya akan memaksimalkan potensi pengrajin keramik di kawasan Sentra Keramik Dinoyo Kota Malang.
Sebab, sebagai salah satu yang cukup dikenal kawasan sentra keramik di Dinoyo menurutnya cukup terpuruk. Karenanya, dianggap perlu untuk kembali digairahkan dengan lebih baik.
"Kalau ITS masih MOU degan Pemkot Malang. Nanti, setelahnya kita akan membuat PKS (perjanjian kerja sama) yang rencananya kita ingin menggarap sentra Keramik di kawasan Dinoyo. Kan kasian terpuruk, kita pernah duduk bareng, kita dialog, diskusi, ternyata ITS itu punya kiat-kiat untuk lebih menghidupkan sentra keramik yang ada di Dinoyo," ujarnya usai kegiatan penandatanganan MOU antara Pemkot Malang dengan ITS Surabaya, dan PKS antara Diskopindag dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, di NCC Balai Kota Malang, Kamis (10/12/2020).
Wahyu menjelaskan, sejauh ini Sentra Keramik Dinoyo cukup terpuruk lantaran hanya menyisakan sekitar 3 pengrajin saja. Padahal dulunya mencapai puluhan dan dikenal secara nasional sebagai pusat pengrajin keramik terbaik.
Karenanya, hal ini yang akan lebih ditingkatkan untuk memaksimalkan potensi dari pengrajin keramik. Termasuk memberikan pelatihan hingga pendampingan dalam pemasaran produk hingga dikenal lebih luas lagi.
"Mulai pelatihannya, cara memanaje, kemudian bagaimana jadi pengusaha yang baik. Kalau sudah bagus, itu nanti produksinya harus dikemanakan, menjaga kualitas dan macam-macam. Jadi nanti itu dikemas dengan ilmu yang lebih modern, sampai ke pemasaran produk," jelasnya.
Tak hanya itu, Diskopindag Kota Malang dalam kesempatan tersebut juga melakukan penandatanganan PKS dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Hal ini kaitannya, kata Wahyu untuk memaksimalkan produk-produk makanan buatan produsen Kota Malang agar lebih maksimal pemasarannya dan terjamin tingkat higienitasnya.
Salah satu yang disasar yakni sentra Industri Tempe Sanan. Melalui kerja sama tersebut diharapkan, produk-produk makanan khas Kota Malang akan lebih dikenal luas baik kualitas dan kuantitasnya.
Baca Juga : Pembahasan Ranperda Minol Dikebut, Siap-Siap Pelanggar Kena Sanksi
"Untuk PKS dengan Brawijaya kami mengarah ke sentra Industri Tempe Sanan. Memang di sana sudah bagus, tapi proses produksinya kita ingin tingkat higienisitasnya lebih baik lagi. Nanti proses itu yang akan dimaksimalkan, hingga ke tahap pemasaran itu," tandasnya.
Lebih jauh, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menambahkan dengan adanya MOU dari ITS dan juga PKS dengan Universitas Brawijaya tersebut merupakan komitmen Pemkot Malang untuk terus memajukan potensi produk-produk UKM di daerah.
Terlebih, Perguruan Tinggi dinilai sebagai lembaga yang strategis dalam mendorong percepatan pembangunan suatu daerah dan masyarakat dengan berbagai fasilitas dan SDM yang memadai.
"Dengan sejumlah keunggulan di kelembagaan inilah, kami harapkan baik ITS atau pun Universitas Brawijaya memberikan kontribusi terbaik bagi percepatan pembangunan daerah di segala bidang," ungkapnya.
Tak ayal, hal ini pula diyakini akan mampu lebih meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari potensi yang dimiliki Kota Malang. Salah satunya, sentra Industri Keramik Dinoyo sebagai salah satu icon daerah Kota Malang.
Peran perguruan tinggi sangat diperlukan dalam pengembangan kreativitas dan inovasi para pengrajin keramik untuk meningkaykan hasil produknya agar lebih dikenal masyarakat luas.
"Setiap rumah di kawasan itu memiliki usaha keramik, satu kampung mengolah dan membuka toko keramik. Perlu adanya upaya agar meningkatkan UKM Keramik Dinoyo agar dapat bersaing di pasar bebas, salah satunya melalui arahan program kegiatan dalam pengembangan kreativitas dari perguruan tinggi," pungkasnya.