Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Malang kembali mengeluarkan kebijakan dan terobosan baru dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh SAE (Sarana Asimilasi dan Edukasi) L'Sima (Lembaga Siji Malang).
Setelah diawali dengan terobosan dalam pengelolaan dalam bidang pertanian dan peternakan, kini SAE L'Sima akan beranjak mulai mengembangkan potensi di bidang pariwisata.
Baca Juga : Fokus Pulihkan Ekonomi, Kepala DPMD Pemkab Malang Garap Bumdes
Kepala Lapas Klas 1 Malang Anak Agung Gede Krisna, mengungkapkan, bahwa dalam pengelolaan segala macam terobosan yang telah digagas, pihak Lapas Klas 1 Malang akan menggandeng pihak ketiga yakni PT. Taleda Citra Suara.
"Kita bekerjasama dengan pihak tiga dalam rangka pengelolaannya. Kenapa, kita tidak mungkin. Karena saya, teman-teman di lapas itu basicnya adalah petugas Lapas sehingga pengembangannya masih perlu belajar," ungkapnya saat ditemui awak media usai acara di SAE L'Sima, Jumat (4/12/2020).
Agung menuturkan, bahwa meskipun melibatkan pihak ketiga, terdapat prinsip yang tidak dapat ditinggalkan, yakni melibatkan warga binaan dalam pengelolaan dan pengembangan berbagai potensi yang ada di SAE L'Sima.
"Sementara pada saat pembelajaran ini kita kerjasama dengan pihak ketiga. Prinsipnya tetap mengutamakan pembinaan narapidana," tuturnya.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa juga terdapat perekrutan terhadap masyarakat umum biasa yang juga dapat memberikan kontribusi dengan bekerja di SAE L'Sima dengan mengelola segala potensi yang ada.
"Tapi boleh juga memperkerjakan (masyarakat umum, red), di perjanjian kerjasama kita sudah atur sekian persen warga binaan wajib di sini," terangnya.
Pelibatan pihak ketiga di sini, disampaikan Agung, dikarenakan dalam tahapan manajemen untuk segala macam potensi yang ada di SAE L'Sima, pihak Lapas Klas 1 Malang masih belum dapat bekerja secara maksimal.
"Kita manajemennya yang kalah. Pada saat kegiatan-kegiatan pembinaan di dalam lapas, pemasarannya kita minim. Makanya kita gaet dengan pihak ketiga dengan harapan bisa lebih besar dengan cepat," ujarnya.
Karena dirinya beralasan, jika SAE L'Sima telah beranjak besar dengan segala macam potensi yang ada, ke depan akan memberikan banyak sekali manfaat. "Baik warga binaan, masyarakat, maupun pemerintah daerah. Ini selain pertanian, peternakan, ini nanti orientasinya akan ke pariwisata," ucapnya.
Baca Juga : Konsentrasi Awasi Layanan Publik, Komisi A DPRD Kota Malang Dorong Perluasan WiFi Gratis
Ke depan, untuk potensi wisata yang akan dikembangkan di SAE L'Sima, dapat menjadi destinasi wisata baru dan menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Malang yang dikenal secara nasional.
"Iya (akan dibuka untuk umum, red). Kita pelan-pelan sedang belajar ini. Tapi hasil evaluasinya harus didukung oleh penguatan pihak-pihak swasta," bebernya.
Hingga sampai saat ini, disebutkan Agung, bahwa sudah sekitar 30 sampai 35 orang warga binaan pemasyarakatan bekerja di SAE L'Sima. "Saat ini ada 30 sampai 35 orang yang bekerja disini (SAE L'Sima, red). Sebagai peternak, perawat taman dan lain sebagainya," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia) Jawa Timur Krismono, yang juga hadir menyampaikan pesan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI Bambang Rantam Sariwanto yang mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Lapas Klas 1 Malang dalam mengembangkan SAE L'Sima.
"Ini beliau (Sekjen Kemenkumham, red) memberikan apresiasi yang sangat luar biasa berkaitan dengan inovasi yang dibangun oleh Pak Kalapas 1 Malang. Ini adalah karya yang luar biasa. Ini sangat membanggakan Kementerian Hukum dan HAM RI," terangnya.
Melihat potensi yang sangat luar biasa ini, Krismono berharap, agar segala macam potensi yang ada di SAE L'Sima dapat dikembangkan dan benar-benar di wujudkan. Serta di implementasikan sebagai sarana edukasi dan asimilasi bagi warga binaan pemasyarakatan.
"Nanti mungkin seluruh Jawa Timur, warga binaan yang sudah memenuhi syarat untuk asimilasi, mungkin kita kirim dan pindahkan ke sini. Supaya nanti tindak lanjut pembinaan yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan itu kita lakukan yang diluar melalui asimilasi tersebut," pungkasnya.