Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pertanian menjalin kerjasama dengan PT. Wilmar Grup Indonesia dalam upaya meningkatkan hasil panen padi melalui metode Demplot atau demonstrasi plot.
Metode ini bersifat memberikan penyuluhan langsung kepada petani dengan memberikan lahan percontohan. Memiliki tujuan mensejahterahkan petani dengan peningkatan produksi padi, metode ini berusaha mendorong produktivitas, hasil pertanian, penggunaan pupuk yang tepat dan berimbang serta menampung hasil produksi petani wilayah Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga : Tinjau Lokasi Banjir, Ini Pesan Bupati Bojonegoro
PT. Wilmar Grup Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Melalui kerjasama ini, PT. Wilmar memperkenalkan kepada petani produk pupuk Mahkota yang menurutnya berkualitas sehingga bisa meningkatkan hasil produksi. Hari Subagiono selaku panitia acara Demplot dalam sambutannya mengatakan, jika berdasarkan data real Mojokerto masih kalah dengan Ngawi dan Madiun.
"Hasil real mereka di 9-10 Ton, dan Mojokerto masih di 8 Ton, saya yakin ini masih bisa ditingkatkan lagi,” jelas Hari Subagio, Selasa (1/12/2020).
“Bukan hanya pupuk, kami juga akan memberikan penyuluhan dan bekerjasama dengan TPL setempat,” tambah Saronto Subagyo selaku Ketua Direkti PT. Wilmar Grup Indonesia.
Acara yang diadakan di Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto ini turut dihadiri oleh Himawan Estu Bagijo selaku PJS. Bupati Mojokerto saat ini. Dalam sambutanya Himawan mendukung terkait program kerjasama antara Dinas Pertanian dan PT. Wilmar dapat dikembangkan di wilayah pertanian yang lain yang ada di Kabupaten Mojokerto dengan tetap memperhatikan kondisi tanah.
“Jika menggunakan pupuk Wilmar dalam setahun, apakah di tahun kedua masih akan tetap sama? Karena kualitas tanah ini harus dijaga. Apakah kemudian pupuk ini tidak menimbulkan distorsi terhadap kontur tanah? Itu yang perlu dilihat. Sebab itu, yang telah mencoba perlu diteruskan agar bisa tahu," ujar Himawan Estu Bagijo dalam pidatonya mengulas seputar dampak keberlanjutan pupuk terhadap lingkungan.
Baca Juga : Setoran Pajak Hotel Lampaui Target, Sumbang PAD Kabupaten Malang Rp 1,7 Miliar
Program pengenalan pupuk Mahkota ini telah berlangsung di 12 titik di tujuh kecamatan diantaranya, Ngoro, Pungging, Mojosari, Trowulan, Mojoanyar, Gondang, dan Kecamatan Bangsal. Abdul Hadi salah satu perwakilan kelompok dari Kecamatan Kemlagi yang notabene belum menjadi daerah sasaran program menyatakan antusias dengan program tersebut.
“Jangan terbatas 7 kecamatan, saya berharap di semua kecamatan tercapai, terutama Kemlagi yang saat ini sedang musim tanam. Saya berharap Mahkota bisa diturunkan di Kemlagi, tapi mudah-mudahan dengan harga yang tidak mahal," harapnya dalam sesi tanya jawab.