Musibah tanah longsor terjadi lagi di Kabupaten Blitar. Kali ini tanah longsor terjadi di Desa Semen, Kecamatan Gandusari. Satu orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat peristiwa ini.
“Tanah longsor menimpa sebuah bangunan rumah hingga mengakibatkan seorang penghuninya mengalami luka di kepala. Kejadianya kemarin sore,” ungkap Kasubag Humas Polres Blitar, AKP Imam Subechi, Senin (23/11/2020).
Baca Juga : Gara-Gara Drainase Tersumbat, Air Meluap Masuk ke Rumah Warga di Kota Batu
Dikatakannya, longsor terjadi setelah daerah tersebut diguyur hujan deras. Tebing yang longsor memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Sedangkan ketebalan tanah longsor yang menimpa bagian dapur dari rumah milik Sucipto (31) itu diketahui mencapai 8 meter.
Akibat kejadian ini, pemilik rumah Sucipto mengalami luka di kepala dan kaki. Sementara istri dan kedua anaknya tidak mengalami luka. Korban kemudian dirawat di Puskesmas Slumbung dan kondisinya semakin membaik.
“Korban saat ini sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya semakin membaik,” terangnya.
Tak hanya menyebabkan pemilik rumah luka-luka, longsor juga menyebabkan kerusakan rumah korban. Diketahui tembok sisi kanan rumah roboh, hingga membuat sebagian material longsor berupa tanah masuk ke dalam rumah dan menimpa sepeda motor milik korban.
“Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian sekitar Rp 7 juta,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisahk Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik menyampaikan, selain Kecamatan Gandusari sejumlah wilayah lainnya di Kabupaten Blitar juga rawan bencana tanah longsor. Beberapa wilayah itu yakni Wlingi, Selorejo, Doko, Garum, Nglegok, Kademangan, Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, dan Wates.
Baca Juga : Dua Rumah di Kota Batu Terdampak Tanah Lomgsor, 4 Warga Terpaksa Mengungsi
“Daerah rawan longsor sebagain besar ada di Blitar bagian utara. Tapi wilayah selatan juga ada potensi longsor seperti di daerah Wates, Panggungrejo, Wonotirto, Bakung dan Kademangan. Kami juga meminta para camat se Kabupaten Blitar untuk meningkatkan mitigasi bencana karena ini sudah masuk musim penghujan. Kami perkirakan puncak musim hujan ini terjadi pada Januari-Ferbuari 2021,” pungkasnya.