Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Blitar mencatat jumlah nelayan di Kabupaten Blitar terus mengalami peningkatan. Tercatat hingga awal November 2020 ada sekitar 1.300 orang di Kabupaten Blitar yang berprofesi sebagai nelayan.
Kepala Disnakan Kabupaten Blitar, drh Adi Andaka mengungkapkan, meski jumlah profesi nelayan terus meningkat namun diyakini masih cukup banyak nelayan yang belum terdata. Dalam hal ini Disnakan terus melakukan pendataan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Baca Juga : Melalui Program Ketahanan Keluarga, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Kuatkan PLKB dan Kader
“Kita terus lakukan pendataan. Karena jumlah nelayan di daerah kita ini jumlahnya masih relative lebih sedikit disbanding daerah lain seperti di Trenggalek jumlahnya mencapai lima ribu nelayan,” terang Adi.
Dikatakannya, ribuan nelayan di Kabupaten Blitar tersebar di pantai-pantai. Disnakan juga mencatat dari 12 pantai, sembilan diantaranya digunakan untuk pendaratan diantaranya pantai Pasur, Pangi, Jolosutro, Pasir Putih, Peh Pulo, Jebring dan Serang.
“Bahkan untuk pantai di tambakrejo sudah ada dermaganya. Dengan semakin banyaknya nelayan yang ada di Kabupaten Blitar, diharapkan produksi ikan juga terus meningkat. Sebab hasil pantauan kami tak hanya nelayan yang bertambah, namun juga perahunya,” tukasnya.
Lebih dalam Adi menyampaikan, meski jumlah nelayan mengalami peningkatan diprediksi produksi ikan di Kabupaten Blitar pada tahun ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Penyebabnya cuaca buruk yang sering melanda Kabupaten Blitar di waktu akhir-akhir ini.
Baca Juga : Tingkatkan Capaian Dokumen Akta, Dispendukcapil Kabupaten Blitar Ciptakan Inovasi Baru
“Untuk produksi ikan tahun ini diprediksi tidak sebanyak tahun sebelumnya. Hasil tahun lalu tinggi, yakni mencapai 6 ton lebih. Namun untuk kali ini masih menuju angka 4 - 5 ribu ton. Turunnya hasil produksi ikan ini akibat dari cuaca yang tidak mendukung,” pungkasnya.