Selama nyaris 2 bulan aktif menggelar kampanye, jembatan penghubung dan akses jalan yang kurang memadai menjadi sektor yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat Kabupaten Malang.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Calon Bupati Malang nomor urut 1, Sanusi saat menjabarkan hasil evaluasi kampanye yang sudah dia lakukan sejak 26 September 2020 silam.
Baca Juga : Ketua DPD Partai Golkar Jatim Ajak Anggota Melek IT
”Nanti kita evaluasi, kita adakan riset. Kita adakan studi. Kalau memang pembangunan jembatan itu diperlukan pendanaan, kita bisa meminta bantuan ke (pemerintah, red) pusat,” kata Sanusi.
Terbaru, dijelaskan Sanusi, aspirasi perihal pembangunan jembatan tersebut diperoleh saat dirinya menggelar dialog dengan masyarakat di wilayah Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Dalam kesempatan dialog yang berlangsung pada pertengahan pekan lalu itu, para warga setempat mengeluh akses mobilitas di beberapa desa yang ada di Kecamatan Kalipare lumpuh total.
Penyebabnya adalah jembatan penghubung antar desa terputus. ”Kita akan lakukan pengkajian, tapi jembatan di Kecamatan Kalipare itu memang perlu untuk mempercepat transportasi menuju (Kecamatan) Sumberpucung,” ungkap Sanusi.
Jika dari hasil kajian yang dilakukan dirasa memang diperlukan pembangunan atau perbaikan jembatan, maka Sanusi berjanji bakal segera berkoordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait guna merealisasinya. Salah satunya dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Kabupaten Malang.
”Saya lihat hasil kajiannya seperti apa, kalau pembangunan jembatan dirasa mampu untuk mendukung sektor perekonomian, maka jembatan akan kita bangun,” jelas Sanusi.
Menurut Sanusi, aspirasi warga terkait pembangunan maupun pembenahan jembatan di Kabupaten Malang ini, memang cukup marak disampaikan oleh masyarakat.
Selain di Kecamatan Kalipare, saat menggelar kampanye di Kecamatan Pakisaji, pria yang akrab disapa Abah Sanusi ini, juga mendapatkan keluhan perihal pembangunan jembatan.
Dari pemaparannya, Sanusi mengaku jika salah satu jembatan penghubung antar desa di Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, ini tidak layak dilalui lantaran hanya jembatan semi permanen. Yakni jembatan yang terbuat dari bambu.
Padahal, jembatan tersebut sering digunakan untuk akses pendidikan dan anak-anak untuk mengaji di TPQ (Taman Pembelajaran Al-quran).
Sebagai solusi, di tahun 2021 mendatang, jika paslon SanDi (Sanusi-Didik Gatot Subroto) diamanahi untuk memimpin Kabupaten Malang, maka pembangunan jembatan seperti di Kecamatan Pakisaji tersebut akan segera dibangun permanen. Sehingga tidak hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki seperti saat ini, namun juga bisa dilewati oleh kendaraan sepeda motor.
Baca Juga : Legislator PBB Siap Bangunkan Kantor NU Bangkalan, Begini Tanggapan Ketua PCNU
”Nanti akan dilakukan survei oleh Dinas Bina Marga, panjang jembatan berapa. Kemudian akan kita siapkan anggaran untuk merealisasi pembangunan jembatan,” ungkap Sanusi.
Keseriusan Sanusi di sektor pembangunan jembatan tersebut, memang bukan sekedar isapan jempol belaka. Sebagai contoh, Jembatan Jurang Mayit atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Srigonco yang dikabarkan sempat molor, kini diproyeksikan bakal segera rampung.
Bahkan, ketika dikonfirmasi media online ini, Sanusi optimis jika mega proyek yang dibangun sejak 2017 silam itu, bakal segera rampung pada kurun waktu dekat ini.
”Di Bantur ada Jembatan Jurang Mayit, saya mintakan bantuan ke pemerintah pusat di acc. Bahan material jembatan sudah dikirim,” ujar politisi yang juga pernah diamanahi sebagai Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Malang ini.
Sekedar informasi, Jembatan Srigonco yang diproyeksikan untuk mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Malang ini, mulai dibangun sejak 2017 silam. Rencana awalnya, target pembangunan jembatan tersebut diprediksi bakal rampung pada kisaran bulan Agustus 2019.
Namun faktanya, target tersebut tidak terealisasi. Baru setelah Sanusi dilantik sebagai Bupati Malang definitif pada bulan September 2019 lalu, mega proyek yang sempat mangkrak tersebut terpantau kembali dikerjakan.
”Diharapkan akhir Desember (2020, red) Jembatan Srigonco sudah bisa dioperasikan,” tukas Sanusi.