Kepergian Hariyanto, anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Malang dari Fraksi PDI Perjuangan meninggalkan banyak kenangan bagi anak, istri dan keluarga besarnya.
Di mata keluarga yang ditinggal, Hariyanto merupakan yang penyayang dan memiliki kepemimpinan yang kuat. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh anak pertama Hariyanto, Hegar Prahasta. "Ayah itu baik, penyayang, jiwa kepemimpinannya kuat. Tidak ada perubahan dari sebelum beliau menjabat sampai menjabat, tetap sayang dengan keluarga," ungkap Hegar ketika ditemui awak media di rumah duka di Jalan Raya Sumberpasir, Pakis, Jumat (13/11/2020).
Baca Juga : Kecelakaan di Tol Ngawi-Solo, 1 Orang Anggota DPRD Kabupaten Malang Meninggal, 2 Kritis
Untuk diketahui, Hariyanto meninggal dunia dalam kecelakaan yang menimpanya ketika melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Yogyakarta bersama rekan-rekan anggota DPRD Kabupaten Malang. Dia meninggalkan seorang istri Mujiana, serta tiga orang anak, Hegar Prahasta Ragil Graha Sasmita dan Sinta Safitri.
Hegar mengatakan terakhir kali bertemu dengan ayahnya pada hari Kamis (12/11/2020) malam. "Terakhir bertemu ayah tadi malam, sebelum berangkat. Pamitnya ya ayah berangkat dulu mau ke Jawa Tengah, kunjungan kerja selama dua hari," katanya.
Pria 24 tahun tersebut mengaku Shock mendengar kabar yang menimpa ayahnya pada Jumat (13/11/2020) pagi. "Pertama kali dapat kabar itu tadi pagi. Ibu yang dapat kabar dan sampai saat ini masih Shock," terangnya sambil menangis.
Jika mengingat kenangan bersama sang ayah, Hegar mengungkapkan bahwa meskipun sesibuk apapun menjadi anggota DPRD Kabupaten Malang, ayahnya selalu menyempatkan waktu untuk bersama keluarga. "Selama menjadi anggota dewan masih menyempatkan waktu bersama keluarga. Walau sibuknya menjadi anggota dewan tetap menyempatkan. Kalau waktu senggang dan saat libur kantor," bebernya.
Sebagai informasi, bahwa Hariyanto mengalami kecelakaan menabrak sebuah truk angkut barang bersama dua rekan anggota DPRD Kabupaten Malang lainnya yakni Amari dan Hari Sasongko di ruas tol Ngawi - Solo pada hari Jumat (13/11/2020) dini hari tadi.
Hariyanto mengalami luka parah dan langsung meninggal dunia di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Sedangkan Amari dan Hari Sasongko menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Sedangkan untuk jenazah Hariyanto sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB sampai di rumah duka, di Jalan Raya Sumberpasir, Pakis, Kabupaten Malang. Kedatangan jenazah disambut isak tangis istri, anak, keluarga dan rekan-rekannya.
Turut hadir dalam penyambutan jenazah, Calon Bupati Malang Sanusi. Sanusi juga ikut menyalatkan di Masjid As-Syadzily dan menghantarkan jenazah ke TPU Sumberpasir, Pakis, Kabupaten Malang.
