Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus menggencarkan layanan berbasis digitalisasi di masyarakat. Salah satu yang tengah dijalankan melalui inovasi KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) yang mulai digenjot untuk diterapkan di semua kelurahan.
Terlebih, saat ini Kota Malang juga tengah memaksimalkan Smart City. Karenanya, cara ini dinilai mampu memberikan informasi transparan berkaitan dengan hal apapun, baik itu tentang pembangunan daerah ataupun lainnya.
Baca Juga : Realisasi Usulan Warga, Pemkot Kediri Bangun Sumur Bor dari Hibah ESDM
Sebagai informasi, KIM merupakan lembaga komunikasi perdesaan yang dibentuk oleh, dari dan untuk masyarakat secara mandiri serta kreatif yang aktivitasnya melakukan pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah.
"Saya kira ini sangat membantu (terkait program Smart City). Teman-teman KIM itu kan murni dari masyarakat. Bagaimana ketangguhan informasi, goal-nya ke sana. Jadi Seluruh dokumen-dokumen pembangunan, perencanaan itu harus masuk disampaikan kepada masyarakat melalui KIM itu," jelas Wali Kota Malang Sutiaji, ditemui di Balai Kota Malang, Kamis (5/11/2020).
Ia menyebut, banyak program-program inovasi media sosial yang dihadirkan di setiap kelurahan yang dibentuk melalui KIM. Dengan begitu, menurut Sutiaji akan mempermudah akses untuk mendapatkan informasi dan mencegah disinformasi antara pemerintah dan masyarakat.
Masyarakat setempat juga mengelola sendiri untuk media sosial yang dihadirkan. Mulai dari youtube, instagram, web dan yang lainnya.
"Evaluasi, dan program-program inisiatif yang ke depan harus lebih bagus dan inspiratif apa. Kalau setiap kelurahan begini enak, media juga terbantu. Karena masyarakat semakin hari semakin cerdas, ini berseiring dengan smart city," imbuhnya.
Apalagi, masa pandemi Covid-19 juga banyak bermunculan informasi-informasi yang perlu penyaringan. Agar masyarakat tak termakan hoaks. Karenanya, melalui hal itu segala bentuk informasi bisa tersampaikan dengan baik dan maksimal. Termasuk terkait edukasi dan sosialisasi Covid-19.
Baca Juga : Melebihi Target, Pajak BPHTB Kabupaten Malang Setor Rp 81,4 Miliar
"Artinya kalau informasi itu berasal dari masyarakat sendiri fungsi dari pemahaman edukasi itu akan maksimal. Karena masyarakat fungsinya dia memediasi atau menjadi katalisator dari program pemerintah tapi dia juga menjadi katalisator dari apa yang menjadi keluhan masyarakat," terangnya.
Termasuk, lanjut dia nantinya melalui KIM akan lebih memaksimalkan bagi pemasaran produk lokal atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Secara tidak langsung bisa memberikan fasilitas bagi pelaku usaha di masing-masing wilayah.
"Termasuk membangun kerjasama dengan dunia usaha itu. Misalnya membuat market place masing-masing, itu untuk mengangkat perekonomian," tandasnya.