Meski belum ada larangan penggunaan masker scuba dan buff di Tulungagung, beberapa intansi swasta sudah menerapkan aturan itu. Seperti diungkapkan oleh seorang nasabah Bank swasta di Tulungagung, Wanti (35) yang harus melepas masker scuba yang dipakainya setelah hendak melakukan transaksi dan ganti dengan masker medis.
"Saya mengantar orang tua, pas mau masuk saya diminta oleh satpam agar mengganti masker saya," kata Wanti, Rabu (30/09/2020).
Baca Juga : 4 Lembaga Sekolah Terpapar Covid-19, Gugus Tugas Bakal Hentikan Pembelajaran Tatap Muka
Bukan hanya dirinya, beberapa orang yang datang bersamaan dengannya juga mendapat perlakuan sama. "Kemudian saya keluar lagi dan membeli masker di apotik yang tidak begitu jauh dari bank," paparnya.
Namun, beberapa orang yang lain menurut Wanti sempat terlihat membeli masker pada tukang parkir yang sudah menyediakan masker medis.
Dari pantauan media ini, di tempat lain yang sama-sama instansi perbankan terlihat masih longgar dan belum mengetatkan aturan terkait masker.
Mengenai hal ini, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung Galih Nusantoro, mengatakan, bahwa aturan penggunaan masker di tempat swasta merupakan kebijakan masing-masing institusi.
"Pemkab hanya mengimbau agar memakai masker yang bisa melindungi," kata Galih.
Lanjutnya, apapun jenis masker jika memang tidak dipakai juga akan percuma. Untuk itu Galih lebih mengimbau agar masyarakat sadar dan disiplin menggunakan masker.
Baca Juga : Tunggakan Tinggi, BPJS Kesehatan Tulungagung Beri Relaksasi
"Pada prinsipnya, apapun jenis masker jika tidak dipakai percuma, walaupun jenisnya medis. Disiplin dan kesadaran memakai masker lebih utama," tuturnya.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tulungagung dengan tegas menyatakan tidak merekomendasikan masker scuba. Pemakaian masker scuba menurut IDI sudah mulai diminimalkan dengan memberikan edukasi-edukasi ke masyarakat dan instansi pemerintah dan swasta.
Masker scuba, hanya memberikan sedikit sekali perlindungan kepada pemakai, yaitu sebesar 5 persen efektif dalam mencegah risiko terpaparnya debu, bakteri, dan virus korona ini.