Meski hujan hanya terjadi dua hari beberapa waktu lalu, puluhan hektare tanaman tembakau dipastikan gagal panen karena mengalami layu daun.
Hal itu terjadi di desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, para petani mengeluhkan kondisi tembakau yang seharusnya belum saatnya panen.
Baca Juga : Genjot Produksi Sapi Perah, Bupati Sanusi MoU dengan China, Sayang Terhambat Covid-19
"Kami pastikan mengalami kerugian, daun tembakau mengalami lanas (layu daun) dan dipastikan akan mati," kata Kantiono, petani tembakau asli Kendalbulur ini, Jumat (25/09/2020).
Dia mengungkapkan, di Desa Kendalbulur saja sekitar 5 hektare lahan tembakau terendam di sawah yang letaknya rendah. Sedangkan di lahan lain yang tidak menyatu atau diluar desa juga banyak mengalami hal yang sama.
Dia menyatakan, hujan yang mengguyur pada Rabu (23/09/2020) lalu memicu genangan air yang mengakibatkan tanaman palawija lainnya juga terancam membusuk batangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kendalbulur Anang Mustofa membenarkan keluhan petani yang ada di desanya.
Bagi Anang, tanaman tembakau merupakan komoditas andalan warganya dan hasilnya dikenal di sejumlah pelosok negeri.
Baca Juga : Satu Blok Pasar Setonobetek Ditutup karena Covid, Penjualan Medagang Merosot
"Tanaman tembakau bagian dari pertanian prioritas andalan desa kami, jika mengalami masalah begini tentu akan mengalami kerugian yang tidak sedikit," paparnya.
Akibat kejadian itu, Anang telah menghitung taksir kerugian yang diperkirakan mencapai 200 juta rupiah.