Pandemi covid-19 nampaknya bukan menjadi halangan bagi warga Kota Malang untuk menyalurkan hobi membacanya. Karena meskipun dibatasi, jumlah pengunjung Perpustakaan Kota Malang nyatanya tetap saja ramai. Itu artinya, tak sedikit masyarakat yang memilih datang ke perpustakaan di waktu senggangnya.
Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, Suwarjana menyampaikan, selama pandemi jumlah pengunjung perpustakaan dibatasi. Meski begitu, kuota yang disiapkan dalam dua gelombang selalu dipenuhi.
Baca Juga : Bupati Pungkasiadi Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat Bersama 304 Bidan Desa
"Karena protokol kesehatan, jumlah pengunjung dibatasi. Tapi kuota selalu penuh," katanya, Selasa (22/9/2020).
Suwarjana menjelaskan, gelombang pertama dibuka dari pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB. Kemudian gelombang ke dua dimulai dari pukul 12.00 WIB sampai 16.00 WIB. Dalam satu gelombang, jumlah pengunjung dibatasi 100 orang sampai 150 orang.
Untuk bisa masuk, pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dulu. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan membludaknya pengunjung. Karena sebelum pandemi covid-19, jumlah pengunjung perpustakaan selalu ramai.
"Kebanyakan yang datang mahasiswa, terutama yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya," tambahnya.
Suwarjana menyampaikan jika perpustakaan hanya beroperasi dari Senin sampai Jumat. Sedangkan saat weekend atau hari libur perpustakaan tutup. Sementara untuk perpustakaan yang ada di beberapa taman sampai saat ini masih ditutup dan belum diaktifkan kembali. Dengan pertimbangan penerapan protokol kesehatan.
"Belum tahu sampai kapan, tapi masih ditutup untuk sementara," jelasnya.
Lebih jauh Suwarjana menyampaikan jika tahun ini ada penambahan koleksi buku sekitar dua ribu judul. Bukan hanya buku dalam bentuk fisik saja, digitalisasi terhadap buku juga ditambahkan sebanyak dua ribu judul.
Baca Juga : Kurang Sedikit, RAPBD Perubahan Trenggalek Sudah Masuki Tahap Penyampaian Komisi
"Untuk koleksi buku yang digitalisasi sudah hampir dua ribu, dan mayoritas buku tentang Malang dan fiksi," tambahnya lagi.
Digitalisasi buku menurutnya menjadi salah satu upaya Pemkot Malang untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Karena dari tahun ke tahun, prosesntase minat baca masyarakat terus mengalami kenaikan.
"Tahun lalu, minat baca Kota Malang tertinggi di Jawab Timur," terang Suwarjana.