Salah satu kendala pemasaran yang dihadapi oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) adalah keterbatasan informasi tentang produk yang ditawarkan. Beruntunglah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyediakan gedung Pusat Informasi perdagangan bagi warganya.
Gedung Pusat Informasi perdagangan tersebut dapat menjadi pintu masuk bagi para pedagang dan konsumen untuk mengetahui segala informasi yang terkait dengan produk yang disajikan, seperti merek, manfaat, ukuran, harga, dan sebagainya.
Baca Juga : Alokasi Anggaran Rp 15 M untuk Wifi Belum Pasti, Sekda Wahyu: Bisa Lebih, Bisa Kurang
Melalui sistem display itu, maka akan lebih efektif dalam menarik para konsumen untuk membeli dan menarik perhatiannya. Sehingga para pedagang yang memajang dagangannya tidak perlu repot-repot lagi untuk menjelaskan produk yang ditawarkannya.
Di samping itu, pedagang dapat memberikan informasi lebih detail kepada masyarakat konsumen yang membutuhkan permintaan barang yang lebih. Sehingga masyarakat Kabupaten Mojokerto khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya, dapat memenuhi kebutuhan permintaan tersebut.
Tak hanya itu, Bupati Mojokerto Pungkasiadi ingin mengembangkan barang yang disediakan di Pusat Informasi Perdagangan tidak hanya kebutuhan pangan. Melainkan hasil lokal karya masyarakat Kabupaten Mojokerto.
Tidak hanya kebutuhan pangan, bupati yang akrab dipanggil Abah Ipung itu juga berkeinginan agar barang yang disediakan di pusat informasi perdagangan adalah seluruh hasil produk lokal warganya.
“Saya dulu menginginkan, semua ada di sini. Apa yang menjadi hasil lokal karya masyarakat Mojokerto dapat dijual di sini. Tak hanya hasil pertanian, pangan dan perikanan tapi seperti di Trowulan ada arca-arca yang bisa di tampilkan atau dijual di TTIC (Toko Tani Indonesia Center) ini," ucapnya.
Baca Juga : Desa Panggung Harjo Tuan Rumah Puncak Kongres Kebudayaan Desa Selama 10 Hari Lewat Webinar
Pada acara pembukaan Gelar Pangan Murah (GPM) di TTIC, di Kecamatan Sooko pada Sabtu (15/08/2020) lalu, Abah Ipung juga berharap agar nantinya jika ada masyarakat yang membutuhkan produk dalam jumlah besar maka dapat diarahkan ke produsen di masing-masing daerah.
“Ini harapannya dengan adanya TTIC dengan berbagai produk lokal warga Kabupaten Mojokerto,” tandasnya.