Kongres Kebudayaan Desa (KKD) melalui tema “Deklarasi Arah Tatanan Indonesia Baru dari Desa” diadakan di Desa Panggung Harjo. Hal tersebut disampaikan Lurah Desa Panggung Harjo Wahyudi Anggoro Hadi.
Sholahudin Nurazmy selaku Koordinator Program, menjelaskan seluruh rangkaian agenda akan diakhiri dengan pembacaan deklarasi oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, dan sambutan oleh Sultan HB X, ujarnya.
Baca Juga : 4 Perbedaan Sidang Tahunan MPR Tahun 2020 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya
"Membaca Desa, Mengeja Ulang I-N-D-O-N-E-S-I-A: Arah Tatanan Indonesia Baru dari Desa” menjadi tema besar dalam Kongres Kebudayaan Desa. Rangkaian kongres yang telah berlangsung sejak 1 Juni 2020 dengan berbagai rangkaian kegiatan dari riset hingga puncaknya deklarasi pada hari ini.
"Acara tersebut sudah menghasilkan 21 buku, dan 57 naskah yang sudah masuk berasal dari berbagai kalangan. Buku tersebut berisi rekomendasi, usulan, dan panduan bagi para pengambil kebijakan, harapannya bisa dijadikan refrensi berbagai pihak di seluruh Indonesia, termasuk Pemerintah Desa," ujarnya.
“Hasil-hasil berupa rekomendasi, usulan, dan juga panduan penyusunan pengambilan kebijakan telah tertulis di dalam buku tersebut, yang harapannya bisa dijadikan referensi oleh beberapa pihak termasuk Pemerintah Desa di seluruh Indonesia,” tambah Sholahudin.
Hal yang sama, disampaikan oleh Aditya Mahendra Putra, bahwa beberapa kegiatan diantaranya; riset kondisi dan imajinasi masyarakat desa, Call for Papers, Webinar series KKD dan Festival Kebudayaan Desa-desa Nusantara.
“Rangkaian KKD yang sudah berlangsung sejak 1 Juli 2020 dengan diawali dengan riset kondisi dan imajinasi masyarakat desa tentang arah tatanan Indonesia baru dari desa. Riset ini telah menjaring 1.231 responden dari Aceh hingga Papua.
Baca Juga : Hanya Kontraksi 5,9 Persen, Gubernur Khofifah Berharap Bansos Kurangi Dampak Ekonomi
Rangkaian acara yang sudah dilaksananakan dalam rentang 10 hari berturut-turut itu, melibatkan 20 moderator di berbagai tempat di Indonesia, 100 narasumber dari berbagai perspektif keilmuwan dan keahlian.
Festival ini membincang secara khusus gagasan, pemikiran tentang Arah Tatanan Indonesia baru dari Perspektif Desa-Masyarakat Adat di Indonesia,” papar Aditya menjelaskan rangkaian-rangkaian kegiatan KKD sejak awal diselenggarakan.
Ada tiga hal penting yang akan dibahas, menjadikan desa sebagai arena demokrasi politik lokal sebagai wujud kedaulatan politik, menjadikan desa sebagai arena demokratisasi ekonomi lokal sebagai wujud kedaulatan ekonomi, dan pemberkuasaan melalui aktualisasi pengetahuan warga sebagai wujud kedaulatan data.