Masalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Tulungagung makin runyam. Setelah supplier "hantu" dengan terang-terangan mengambil alih peran pemasok tanpa kompromi.
Dari pantauan media ini, di semua agen yang berada di wilayah Kecamatan Bandung dan Pakel telah menerima barang di luar ketetapan Tim koordinasi (Timkor) Bansos Pangan Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga : Diserang Hama Tikus, Warga Jarakan Gelar Selamatan Desa
"Kami dapat kiriman beras, telur dan kacang ijo, yang memberi kabar pendamping (menyebut nama-red)," kata Siti Robingatin, agen BPNT Desa Bantengan, Sabtu (11/07/2020).
Sebagai agen, dirinya tidak dapat menolak barang paketan yang dikirim meski tidak seperti biasanya.
"Biasanya beras premium, telur dan ikan segar. Tapi ini katanya beras selipan masih baru," ujarnya.
Karena melibatkan pendamping, Siti mengaku hanya melaksanakan tugas sebagai agen untuk menyalurkan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM), baik BPNT reguler atau perluasan.
Dihubungi terpisah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Bandung Puthut Riyanto membenarkan kalau komoditas barang memang dipasok oleh supplier baru.
Puthut mengaku semua tindakan suplai barang tersebut berdasarkan kesepakatan dari Timkor (tim koordinasi) Kecamatan Bandung.
"Itu berdasarkan kesepakatan dari Timkor Kecamatan dan Paguyuban Kepala Desa," jelas Puthut saat dikonfirmasi melalui jaringan seluler.
Dirinya mengaku telah menyampaikan mengenai surat edaran dari Timkor Kabupaten yang mengatur kualitas beras BPNT adalah premium. Namun, Timkor Kecamatan dan Paguyuban Kepala Desa mempunyai kesepakatan yang berbeda.
Baca Juga : DPRD Tulungagung Siap Hearing dengan Cakra, tapi Belum Beri Kepastian Waktu
"Terkait rekomendasi Timkor Kabupaten, saya sudah koordinasi dengan Timkor Kecamatan. Tapi Paguyuban Kepala Desa berpandangan bahwa kualitas premium dan medium layak konsumsi itu hampir sama. Lebih baik pakai medium dengan jumlah yang lebih banyak." jelasnya.
Terkait dengan hal itu, Camat Bandung Hartono mengaku justru baru mengetahuinya dari informasi wartawan saat konfirmasi.
"Nanti saya telusuri. Intinya kita memastikan komoditas sesuai ketentuan yakni karbohidrat, nabati dan sayur mayur," kata Hartono.
Terkait barang yang sudah terlanjur droping dan siap disalurkan ke KPM, Hartono menegaskan akan segera menelusuri untuk diambil tindakan.
"Coba nanti saya telusuri, kita belum bisa melakukan apapun. Masih akan kita telusuri," pungkasnya.