Wali Kota Malang Sutiaji menyempatkan menyambangi langsung sekolah informal yang didirikan Kampung Tangguh Edukasi Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang. Kunjungan dilaksanakan Minggu (28/6/2020).
Dalam kunjungan tersebut, terlihat anak-anak belajar dengan memakai baju seragam masing-masing lengkap dengan tas dan sepatunya. Sederet pertanyaan seputar pengetahuan berkaitan dengan kebangsaan hingga surat-surat pendek pun dilontarkan pria berkacamata tersebut.
Baca Juga : Kadisdikbud Minta Sekolah Prioritaskan Kesehatan dan Keselamatan Siswa
"Saya kasih kuis, suapa yang bisa menyebutkan Pancasila?" tanya Sutiaji.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab dengan benar oleh siswi berhijab dari SDI Surya Buana. Sebagai bentuk apresiasi dan penemangat, maka Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji memberikan hadiah secara langsung.
Selanjutnya, Wali Kota Malang Sutiaji kembali menanyakan siapa yang bisa menghafal surat pendek. Kemudian siswa dari SDI Muhammad Hatta mampu menjawabnya dengan membaca Surat Al-Ikhlas dengan jelas.
Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji kembali memberikan apresiasi dengan memberi hadiah kepada siswa tersebut. Para siswa pun merasa sangat senang dan termotivasi dengan hadiah yang diberikan.
Kegiatan belajar di Kampung Tangguh edukasi itu sendiri digelar setiap hari dari pukul 8 samapi 10 pagi. Dengan jumlah siswa-siswi maksimal 12 anak.
Ketua Kampung Tangguh RW 4 Poharin Asep Tri Pradistyo menyampaikan, konsep kampung edukasi ini adalah memberi pengajaran yang santai. Materi pelajaran adalah pelajaran dasar, pengetahuan umum, keterampilan dan hiburan.
Baca Juga : Kemendikbud Tegaskan Ospek Kampus Digelar Online, Ini Sistem Pelaksanaan dan Materinya
"Istilahnya sekolah non formal yang tujuannya menghibur anak-anak supaya tidak stress di rumah, tidak bosan di rumah mereka tetap bersekolah di sini dengan menggunakan seragam dan sepatu," terang Asep.
Selain kampung edukasi, warga Karangbesuki juga mempunyai program membagikan makanan siap saji, sayur mayur dari kebun warga yang semuanya ditaruh di etalase pahala yang sudah disiapkan. Hal itu dibuat untuk melakukan peningkatan ketahanan pangan selama pandemi Covid-19.
Sementara itu, dalam kesempatan tesebut juga dilakukan penyerahan sembako secara simbolis kepada 10 warga yang benar-benar membutuhkan. Ini semua merupakan bagian dari program ketahanan pangan.