Upaya mencairkan suasana setelah terjadinya bentrokan dua kubu pencak silat terus dilakukan berbagai jajaran di Kota Caruban. Salah satunya dari jajaran Musyawarah pimpinan kecamatan (muspika).
Melalui agenda Nopi Bareng, jajaran muspika terdiri dari Kapolsek Wonoasri AKP Muslich Bawani SH. bersama Camat Wonoasri Heri Kurniawan S.STP Msi, Anggota Koramil beserta para Kades dan seluruh pengurus Perguruan Silat berkumpul untuk mempererat tali silaturahmi.
Baca Juga : 21 Kampung Tangguh di Tulungagung Dapat Bantuan APD dan Alat Keamanan dari Polres
Dalam sambutannya Camat Wonoasri, Heru Kurniawan S.STP Msi, mengucapan terima kasih kepada semua pihak atas kesediaan hadir memenuhi undangan dalam giat tersebut. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk memupuk jalinan silaturahmi antar warga perguruan silat di Kecamatan Wonoasri guna terwujudnya Kabupaten Madiun yang aman.
Heru juga menambahkan, kegiatan ini juga menindak lanjuti arahan dari rakor di Kesbangpol Kabupaten Madiun. “Marilah kita saling hormat menghormati, saling menjaga diri, dan jangan sampai terulang kejadian di Saradan dan Buduran kemarin, marilah kita ciptakan situasi yang guyub rukun aman dan damai,” tambah Heru.
Kapolsek Wonoasri AKP Muslich Bawani SH, turut mengucapkan rasa syukur serta ucapan terima kasih kepada semua pihak atas kehadiran dan terselenggaranya giat cangkrukan malam ini.
"Atas kejadian 3 hari yang lalu di Saradan dan Buduran yang tidak kita kehendaki marilah kita ambil pelajaran dan jangan sampai terulang," ujar Muslich.
Baca Juga : Polresta Kediri Gratiskan Pemohon SIM yang Lahir 1 Juli
Kegiatan cangkrukan tiga pilar bersama paguyuban pencak silat Kecamatan Wonoasri, merupakan agenda rutin yang dilaksanakan di Kecamatan Wonoasri. ”Tujuannya untuk memupuk tali silaturahmi, kerukunan serta kekompakan antar perguruan silat di wilayah Wonoasri. Selain itu juga untuk mewujudkan Madiun Kampung Pesilat Indonesia yang aman dan damai," kata Muslich.