Penetapan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang dikatakan masih jauh dari potensi yang dimiliki.
Wali Kota Malang Sutiaji menyebut, potensi yang ada beberapa kali disebut para pakar belum diolah secara maksimal.
Baca Juga : Bapenda Umumkan Juara Anugerah Insan Pers 2020, Jurnalis MalangTIMES Juarai Kategori Online
Sehingga, penetapan target dan pencapaian PAD Kota Malang dari tahun ke tahun selalu berputar di angka yang sama.
Sutiaji menilai, masing-masing Perangkat Daerah memang semestinya memulai langkah untuk menggerakkan setiap potensi yang ada.
Sebagai Kota Pendidikan, menurutnya ada begitu banyak kajian dan penelitian mengenai potensi pendapatan di Kota Malang.
Salah satunya penelitian tentang potensi pendapatan dari sektor parkir yang dilakukan pada 2011 lalu.
"Penelitian tersebut menyebut jika potensi parkir saat itu adalah Rp 52 miliar," katanya.
Angka itu tentunya patut menjadi acuan serta pertimbangan bagi Pemkot Malang untuk menentukan PAD Kota Malang, khususnya dari sektor parkir.
Jika disesuaikan dengan kondisi fluktuasi ekonomi saat ini, menurutnya ada kemungkinan besaran potensi itu akan naik beberapa kali lipat.
Mengingat, penelitian saat itu dilakukan dengan tarif parkir yang mencapai separo harga dari tarif yang ditetapkan saat ini.
Sehingga, dia juga berharap akan ada kajian serupa untuk menjadi bahan bagi Pemkot Malang dalam menetapkan pendapatan dari berbagai sektor.
"Inovasi perlu dilakukan dengan manajemen yang lebih baik lagi," tambahnya.
Bukan hanya pada sektor parkir saja, Sutiaji juga berharap akan ada inovasi dalam bidang lain.
Sehingga tidak hanya bergantung pada satu sektor saja yang saat ini selalu menunjukkan tren positif baik untuk sektor pajak maupun retribusi di berbagai bidang.
Baca Juga : Bentuk Tim Khusus dari Perguruan Tinggi, Upaya Pemkot Malang Perangi Covid-19
"Potensi lain agar dikuatkan dan tidak hanya bergantung pada satu sisi saja," tambah pria berkacamata itu.
Lebih jauh dia menyampaikan, di era globalisasi seperti sekarang, sektor digitalisasi terus menunjukkan tren positif.
Ada banyak pelaku usaha baru yang terjun dalam bidang online dan bisa bertahan, bahkan saat pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Potensi-potensi yang ada itu juga diharapkan lebih ditingkatkan dan mendapat perhatian.
Sehingga dapat menjadi salah satu sumber baru dalam pendapatan daerah.
"Kembali ke konsep, ketika kita menaikkan PAD jangan sampai mencekik dan membebani masyarakat," tegasnya.
Dia pun optimis, pendapatan daerah Kota Malang akan mampu dimaksimalkan.
Terlebih, investor yang ingin menanamkan modalnya di Kota Malang bukan hanya berasal dari dalam negeri saja, melainkan ada banyak investor dari berbagai negara.
"Ketika kita lihat masih banyak investor global yang datang, maka harusnya kita optimis. Karena investor datang pastinya dengan banyak pertimbangan. Melihat pesatnya perekonomian di Kota Malang," terangnya.