Masa transisi menuju new normal tahap II di Malang Raya telah berakhir.
Namun, nampaknya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih belum menentukan status keberlanjutan penanganan percepatan Covid-19.
Baca Juga : Disperindag Kabupaten Malang Ajukan Anggaran Rp 1 Miliar untuk Pengadaan Face Shield
Meski begitu, kegiatan Apel Pagi bersama para ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkup Pemkot Malang yang ditiadakan selama 3 bulan terakhir, pagi ini (Senin, 15/6/2020) dimulai kembali.
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, berkaitan dengan status penanganan percepatan Covid-19 di wilayahnya masih belum ditentukan.
Pihaknya seakan masih merasa gamang, apakah saat ini Malang Raya mulai penerapan new normal atau masih melanjutkan masa transisi.
"Jadi saya sampaikan transisi dan new normal kan hampir sama, akan kami terapkan terus. Masa transisi ini kan masa keprihatinan masa menuju ke memahami bahwa new normal itu," ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemkot Malang lebih ingin menyebut masa new normal dengan masa adaptif atau beradaptasi dengan Covid-19.
Sebab, saat ini masyarakat cenderung menganggap situasi seakan sudah kembali ke masa sebelum pandemi muncul.
"Diksi yang saya pakai sesungguhnya tidak pernah pakai kalimat normal. Karena ketika kita normal, mindset orang terbangun bahwa kita seperti di tahun 2019. Yang saya pakai adalah adaptif, kita beradaptasi di masa Covid-19," jelasnya.
Namun, dengan berakhirnya masa transisi menuju new normal di Malang Raya saat ini, Sutiaji masih belum memberikan kejelasan pasti akan status keberlanjutan wilayahnya dalam penanganan percepatan Covid-19.
Baca Juga : Temui Pengunjung Tak Pakai Masker, Diskopindag Lakukan Imbauan Kedepankan Humanisme
"Mohon maaf saya tidak mampu menilai, jadi yang menilai orang lain. Menurut saya bagus tapi orang lain ndak bagus," terangnya.
Walaupun, saat rapat koordinasi dengan tim ahli untuk rasio Kota Malang dikatakannya sudah berada di angka 0,8 persen.
Artinya di bawah angka 1, yang mana hal itu menunjukkan penurunan jauh dibandingkan masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berada di angka 3.
"Sebetulnya dari situ maju ke masa transisi kalau tidak Malang Raya mestinya kita sudah masuk new normal. Tapi sekali lagi yang menilai itu bukan saya," imbuhnya.
Menurutnya, yang bakal menentukan status keberlanjutan dalam menghadapi penanganan percepatan Covid-19 nanti masih harus menunggu tim ahli epidimologi.
"Jadi nanti ahli epidimologi yang akan menilai bagaimana Kota Malang," tandasnya.