free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Dinilai Cukup Bebani APBD, Warga Desaku Menanti Terus Didorong Mandiri

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Dede Nana

12 - Jun - 2020, 00:36

Placeholder
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang Peni Indriani (Pipit Anggraeni/MalangTIMES).

Desaku Menanti atau yang juga dikenal sebagai Kampung Topeng merupakan salah satu destinasi wisata sekaligus lokasi pembinaan bagi warga prasejahtera yang sebelumnya menjadi pengemis hingga gelandangan.

Sampai saat ini, Desaku Menanti tetap dihuni untuk meningkatkan taraf hidup serta kemandirian masyarakat prasejahtera tersebut. Mereka didorong untuk bekerja secara mandiri dan tak lagi tergantung pada jalanan apalagi pemerintah.

Baca Juga : Panggil 10 OPD, Komisi III DPRD Kota Blitar Bahas Penyerapan Anggaran di Masa Pandemi

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang Peni Indriani menyampaikan, saat ini pihaknya tak lagi memberi bantuan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Melainkan fokus untuk meningkatkan kemandirian warga Desaku Menanti dengan beberapa program pembinaan. Meski pada kenyataannya memang tak semua mau mandiri dan terbilang cukup membebani APBD Kota Malang setiap tahunnya.

"Kami tidak lagi memberi sembako seperti dulu. Karena kami dorong agar mereka tetap mandiri dan tak bergantung begitu saja," katanya.

Perempuan berhijab itu menyampaikan, keberadaan tempat tinggal dilengkapi dengan fasilitas air dan listrik sampai saat ini memang masih dibantu oleh Pemerintah Kota Malang.

Namun untuk beberapa kebutuhan lain, warga Desaku Menanti harus sudah mandiri. Dengan beberapa pelatihan yang telah diberikan diharapkan bisa dipraktekkan.

Hal ini pun telah terlihat pada sebagian warga Desa Menanti yang telah merubah mindsetnya dan tak lagi turun ke jalan. Beberapa memilih berjualan pernak-pernik yang bisa ditawarkan ketika ada wisatawan datang ke Desaku Menanti tersebut. Namun beberapa juga masih ada yang malas untuk melakukan kegiatan mandiri serupa.

"Memang merubah mindset untuk tak turun ke jalanan itu susah juga," imbuhnya.

Baca Juga : Data siBansos Tak Bergerak, Begini Penjelasan Wali Kota Malang

Dengan beberapa program yang digelontorkan, dia berharap warga Desaku Menanti tersebut dapat lebih maksimal memanfaatkan kesempatan yang ada.

Sehingga, mereka dapat menjadi warga yang lebih mandiri lagi. Selain itu juga tak lagi tergantung dengan setiap bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Karena bagaimana pun juga, tujuan awal pendirian Desaku Menanti adalah untuk menciptakan masyarakat prasejahtera menjadi lebih mandiri.

"Kecuali selama pandemi ini, kami ajukan mereka untuk mendapat bantuan. Karena memang hampir semua terdampak dengan adanya pandemi ini," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Pipit Anggraeni

Editor

Dede Nana

Senin, 27 Januari 2025 - 21:02:21 WIB