Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Malang memprediksi tekanan inflasi pada bulan Juni 2020 ini sedikit mereda. Hal itu karena seiring berakhirnya momen Idul Fitri.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyatakan, pada periode Mei 2020 Kota Malang tercatat mengalami inflasi 0,27% (mtm), 0,43% (ytd), dan 0,79% (yoy). Secara tahun kalender (ytd) maupun tahunan (yoy), realisasi inflasi Kota Malang lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Jawa Timur (0,86% ytd dan 1,83% yoy) mapun nasional (0,90% ytd dan 2,19% yoy).
Baca Juga : BI Malang Dorong UMKM Kembangkan Bisnis Lewat Platform Digital
Selain itu, inflasi Mei 2020 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi bulan Mei 5 tahun terakhir, yaitu sebesar 0,37% (mtm).
Komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi di Kota Malang antara lain tarif angkutan udara, daging ayam ras, dan bawang merah dengan andil masing-masing sebesar 0,34%, 0,15%, dan 0,03%.
"Tarif angkutan udara memberikan andil yang cukup signifikan terhadap inflasi Kota Malang. Kembali beroperasinya beberapa maskapai dalam masa pandemi covid-19 serta kebijakan pengecualian izin penumpang pesawat untuk pihak-pihak tertentu dengan mengacu pada Surat Edaran Nomor 5 tahun 2020 tentang kriteria pembatasan perjalanan orang dalam rangka percepatan penanganan covid-19 menjadi pendorong inflasi tarif angkutan udara," papar Kepala KPw BI Malang Azka Subhan.
Hal itu pun terkonfirmasi oleh penjelasan pengelola Bandara Abdulrachman Saleh Malang. Yakni selama periode Mei 2020, tercatat adanya pergerakan pesawat sebanyak dua kali lepas landas dan dua kali pendaratan dengan total penumpang datang dan berangkat sebanyak 85 orang. Jumlah itu mengikuti kebijakan pembatasan kapasitas angkutan udara sebesar 50% dari total kursi yang tersedia.
Sementara peningkatan harga daging ayam ras lebih disebabkan faktor seasonal seiring tingginya permintaan selama bulan puasa dan Idul Fitri.
Baca Juga : Asyik Pilih Apartemen Idaman, Jangan Lupakan Legalitas
"Bawang merah juga memberikan andil terhadap inflasi Kota Malang akibat stok bawang merah yang mulai berkurang karena panen bawang merah telah selesai," ujar Azka.
Salah satu klaster pangan KPw BI Malang menyatakan bahwa panen bawang merah dengan jenis biru lancor diperkirakan akan dimulai pada Juni 2020. Namun demikian, inflasi Kota Malang periode Mei 2020 cukup tertahan oleh harga komoditas pangan yang masih relatif terjaga seperti penurunan harga pada komoditas telur ayam ras dengan andil -0,07%, serta cabai rawit dan bawang putih dengan andil masing-masing sebesar -0,04%.
"Kami tetap optimistid realisasi inflasi Kota Malang akan berada pada rentang 3,0+1% sesuai target inflasi 2020," tutup Azka.