Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) bagi sebagian desa di Kota Batu ada yang tidak bisa menggunakannya pada tahap satu. Lantaran DD tahap satu telah terserap dalam belanja yang ditentukan sebelum mewabahnya virus Covid-19. Hingga anggaran DD tidak mencukupi untuk BLT-DD dan harus menggunakan dana tahap dua.
“Ada beberapa desa yang anggaran DD tahap satu sudah terpakai dan tidak cukup untuk BLT DD,” ungkap Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa DP3AP2KB Kota Batu, Agus Baskara.
Baca Juga : Target Sebelum Lebaran, Hari Ini 100 Desa di Kabupaten Malang Salurkan BLT-DD
Sehingga bagi Pemdes yang anggarannya pada tahap satu tidak mencukupi harus menggunakan DD tahap dua. Ha itu tertuang pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50 tahun 2020.
“Isinya tentang DD tahap pertama yang sudah terpakai dan tidak mencukupi untuk BLT, maka bisa diambilkan dengan anggaran DD tahap dua,” imbuhnya.
Hanya saja, ada beberapa syarat percepatan pencairan DD tahap dua, yakni pengajuan dilakukan oleh Kepala Daerah kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang. Sebab memang aturan Menkeu tersebut baru mendapatkan tanda tangan.
Menurutnya, supaya desa yang menggunakan DD tahap dua segera cair, pihaknya langsung memanggil beberapa desa untuk melakukan koordinasi. Beberapa desa yang masuk dalam skema itu ada Desa Pendem, Desa Oro-Oro Ombo, dan Desa Sumbergondo.
“Namun untuk beberapa desa tersebut hanya bisa mencairkan DD tahap dua sebesar 15 persen untuk BLT,” jelasnya. Sementara itu pada beberapa desa sudah mencarikan BLT-DD ada 11 desa.
11 desa pertama mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) di Kota Batu. Dari 11 desa itu, totalnya ada 2.860 KK yang menerima atau terdampak Covid-19, totalnya Rp 1.881.000.
Setiap desa yang menyalurkan bantuan tersebut, dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti halnya di Desa Sumberejo Kecamatan Batu, mulai dari physical distancing atau menjaga jarak sejauh satu meter, menggunakan masker.
Baca Juga : 53 Desa di Kabupaten Malang Belum Musyawarah Desa Khusus, Sebabkan BLT-DD Tersendat
2.860 KK dari 11 desa yang mulai mencairkan BLT-DD yakni Desa Sumberejo sebanyak 217 KK sebesar Rp 171 juta. Desa Sidomulyo ada 25 Kk menggelontorkan anggaran Rp 153.600.000. Desa Beji 238 KK sebesr Rp 142.800.000.
Lalu Desa Mojorejo ada 237 KK anggarannya 142.200.000. Desa Torongrejo ada 275 KK ada Rp 330 juta. Desa Tlekung sebesar Rp 143.400.000 untuk 239 KK. Desa Gunungsari ada 371 Kk anggarannya Rp 222.600.000.
Kemudian untuk Desa Tulungrejo ada 413 KK anggarannya Rp 247.800.000. Desa Bulukerto anggarannya Rp 95.400.000 untuk 159 Kk. Desa Punten ada 138 KK sejumlah Rp 82.800.000. Dan Desa Sumber Brantas ads 249 KK anggarannya Rp 149.400.000.
Di mana masing-masing orang menerima bantuan sebesar Rp 600 ribu untuk bulan April. Sedangkan bantuan tersebut diberikan selama 3 bulan hingga bulan Juni mendatang.