MALANGTIMES - Belum lama ini Kota Malang berhasil mempertahankan predikat Kota Sehat Nasional 2019 dengan capaian tertinggi Swasti Saba Wistara dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Selain tujuh tatanan utama, yakni tatanan permukiman sarana dan prasarana sehat, tatanan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi, tatanan industri dan perkantoran sehat, tatanan pariwisata sehat, tatanan ketahanan pangan dan gizi, tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan tatanan sosial yang sehat.
Penghargaan tersebut membuktikan jika Kota Malang juga telah berhasil memenuhi target Open Defection Free (ODF) atau terbebas dari buang air besar sembarangan (BABS) di sungai.
"ODF ini tercapai karena ada komitmen pemerintah dalam membangun IPAL Komunal maupun biofil, jadi tidak ada lagi masyarkat yang BAB di pinggir kali," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Linda Desriwati.
Meski begitu, program tersebut tidak hanya berhenti. Namun, untuk tetap menjadikan masyarakat Kota Malang tetap hidup sehat upaya kesadaran terus digencarkan. Salah satunya untuk kriteria ODF JSP (Jamban Sehat Permanen).
"Tujuan utama kita memang ke sana, jadi saat ini masyarakat memang sudah 100 persen ODF tapi masih JSSP (Jamban Sehat Semi Permanen). Artinya, mereka memiliki jamban tapi saluran pembuangan masih di sungai. Nah, ke depan kita akan menuju JSP itu, sehingga BAB di rumah dengan pembuangan di septi tank," imbuhnya.
Namun, untuk mewujudkan hal tersebut menurutnya tidak hanya dilakukan oleh Dinkes saja. Melainkan, melibatkan kolaborasi antar instansi, seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan instansi lainnya.
Salah satunya, dalam menunjang JSP itu melihat dari kondisi rumah-rumah di Kota Malang yang kebanyakan berada di gang sempit maka menggunakan terobosan baru dengan memakai Biofil. Lebih lanjut, Linda menjelaskan target ke depan dengan menerapkan hal tersebut lingkungan di Kota Malang akan selalu sehat atau berbasis sanitasi sehat.
"Nah itu kita kolaborasi dengan masing-masing program instansi. Seperti Disperkim, karena masyarakat hidup di gang-gang sempit dan susah membuat septi tank maka dengan menggunakan terobosan baru memakai Biofil. Kita ke depan mengarah ke JSP itu, semoga target antara 2025 atau 2030 masyarakat Kota Malang sudah JSP, sanitasi sehat istilahnya," pungkasnya.