Jaga Tradisi Lepas Wedhus Kendit di Telaga Sarangan, Ritual untuk Keselamatan dan Keberkahan

JATIMTIMES - Telaga Sarangan, salah satu ikon wisata andalan Kabupaten Magetan, bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan tradisi unik yang masih dilestarikan hingga kini. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah Wedhus Kendit, sebuah ritual budaya yang dipercaya membawa keselamatan dan keberkahan bagi masyarakat setempat.

Wedhus Kendit merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar Telaga Sarangan dengan melepas seekor kambing hitam yang diberi tanda berupa garis putih melingkar di tubuhnya (kendit). Ritual ini memiliki makna simbolis sebagai bentuk tolak bala dan ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

Baca Juga : Mengenal Ciri-Ciri Munculnya Rip Current dan Bahayanya agar Tak Terseret Ombak

Untuk diketahui, event Wedhus Kendit ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian Event Sarangan Festival 2205. Prosesi dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa dan tokoh adat. Setelah itu, kambing dilepas di sekitar telaga dan dimandikan di patung Naga Telaga Sarangan. Masyarakat percaya bahwa kambing ini tidak boleh diganggu atau disembelih, karena keberadaannya menjadi perlambang penjaga keseimbangan alam di kawasan tersebut.

"Tradisi Wedhus Kendit ini setiap tahun kami lakukan,  yang pertama adalah sebagai wujud rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa. Sukurnya itu karena dengan adanya Telaga ini masyarakat mendapatkan hasil yang melimpah, yang kedua mohonaaf kalau ada kesalahan dara warga Telaga ini,dan yang ketiga mohon untuk tahun yang akan datang lebih makmur dan sejahtera lagi masyarakat sekitar Telaga ini. Nanti biasanya kepala wedhus itu akan kita tanam di tengah ini, di punden ini dan empat kakinya akan kita tanam di empat sudut dari Telaga Sarangan ini," ungkap Sutowo, yang lebih dikenal dengan panggilan Mbah Wo, sesepuh setempat yang memimpin ritual ini.

Setiap tahunnya, pelaksanaan Wedhus Kendit selalu menarik perhatian wisatawan yang ingin menyaksikan langsung prosesi sakral ini. Selain menjadi simbol budaya, tradisi ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem Telaga Sarangan...

Baca Selengkapnya