Profesionalitas dan Manajemen Unggul: Kemenag Purbalingga Studi Tiru ke Kemenag Kota Malang
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
25 - Jan - 2025, 03:41
JATIMTIMES - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang kembali menunjukkan reputasinya sebagai institusi yang unggul dalam manajemen dan inovasi pelayanan publik. Dalam rangka memperkuat pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kemenag Kabupaten Purbalingga mengadakan studi tiru ke Kemenag Kota Malang belum lama ini.
Rombongan yang berjumlah 60 orang, terdiri dari Kepala Kantor, kepala seksi, serta Tim Pembangunan Zona Integritas, tiba di Aula PLHUT Kemenag Kota Malang pada pukul 09.00 WIB. Mereka disambut dengan ramah dan profesional oleh Kepala Kemenag Kota Malang, Achmad Shampton beserta timnya yang sudah dikenal akan dedikasi dan inovasinya dalam tata kelola birokrasi.
Baca Juga : Surat Ini Menjelaskan Sahabat Setan, Bagaimana Cirinya?
Kepala Kemenag Kabupaten Purbalingga, Zahid Khasani memberikan apresiasi tinggi atas manajemen strategis yang diterapkan Kemenag Kota Malang. Ia menekankan bahwa banyak hal berharga yang dapat dipelajari dari institusi ini.
“Kami melihat banyak inovasi yang dapat kami amati, tiru, dan modifikasi (ATM) untuk diterapkan di Purbalingga. Saya berharap tim kami memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menggali informasi dan mengaplikasikannya di wilayah kami,” ujar Zahid.
Manajemen Kemenag Kota Malang yang terstruktur dan inovatif menjadi daya tarik utama dalam studi tiru ini. Strategi mereka yang berfokus pada transparansi dan efektivitas dinilai relevan untuk diterapkan di berbagai wilayah lain.
Sementara itu, Achmad Shampton menjelaskan perjalanan Kemenag Kota Malang dalam membangun Zona Integritas. Meski telah tiga kali mengajukan penilaian WBK kepada Tim Penilai Nasional (TPN) tanpa hasil, semangat mereka tidak pernah surut.
“Kami terus berinovasi untuk memperbaiki layanan publik. Salah satu inovasi unggulan kami adalah Pagar Nikah, yang dirancang untuk mencegah gratifikasi dalam layanan pernikahan. Program ini akan kami sosialisasikan lebih luas pada Februari mendatang, dengan melibatkan Event Organizer (EO) untuk mendukung implementasinya,” jelas pria yang akrab disapa Gus Shampton.
Selain itu, ia juga memaparkan program Qoryah Sakinah yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menyentuh aspek mental, spiritual, dan ekonomi masyarakat...