KNKT Turunkan Tim Investigasi, Periksa Bus Sakhkindra Usai Kecelakaan Maut di Kota Batu
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
10 - Jan - 2025, 02:38
JATIMTIMES - Pasca kecelakaan beruntun bus rombongan wisata SMK TI Global Bali Badung di Kota Batu pada Rabu (8/1/2025) lalu, penyelidikan masih dilakukan. Salah satunya dilakukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan menurunkan tim investigasi untuk memeriksa kendaraan Bus Sakhkindra Trans yang terlibat kecelakaan, Jumat (10/1/2025).
Tim KNKT sejak Jumat pagi mengecek langsung bersama gabungan tim Polres Batu dan tim penguji kendaraan Dinas Perhubungan (Dishub) tiga daerah. Yakni Dishub Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang.
Baca Juga : Lansia di Malang Meninggal Sendirian, Kondisi Mayatnya Sudah Mengering
Pengecekan itu juga melibatkan teknisi Bus HINO untuk bisa memeriksa fisik bus secara menyeluruh. Utamanya sistem pengereman pada bus yang mengangkut sekitar 42 penumpang itu.
"Tim gabungan dari KNKT, Penguji Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang memeriksa teknis kendaraan dari semua sistemnya. Terutama untuk sementara awal sistem remnya," ujar Penguji Kendaraan Dishub Kota Batu Heri Purwanto saat ditemui, Jumat (10/1/2025).
Mengenai temuan, pihaknya belum menyebutkan secara rinci. Sebab, data-data pemeriksaan awal masih akan dibahas bersama tim gabungan untuk diambil kesimpulan dan tindak lanjut. Pihak KNKT juga bakal membuat perbandingan dengan beberapa hasil terkait penyelidikan teknis bus yang kecelakaan di Jalan Imam Bonjol-Jalan Pattimura itu.
Heri mengungkapkan, selain pemeriksaan yang berkaitan dengan fisik kendaraan, kelengkapan administrasi juga telah dilakukan pengecekan. Baik uji KIR atau Uji Berkala, izin angkutan, hingga dokumen lain berkaitan kelengkapan kendaraan.
Porsi pemeriksaan fisik awal pada Bus Sakhindra Trans itu cukup banyak berfokus pada sistem rem dan roda. Setelah sebelumnya, disampaikan oleh Ditlantas Polda Jatim bahwa keempat bus pengangkut rombongan pelajar asal Bali itu hasil ramceknya tak laik jalan.
"Kemarin memang oleh Polres Batu diminta untuk mempercepat, dan hari ini sudah ada koordinasi dengan Kanit Laka (Polres Batu). Tetapi datanya masih belum jadi kesimpulan," tambahnya.
Soal target hasil, Heri belum bisa memastikan. Namun timnya berharap akan muncul secepatnya. Ia memberikan gambaran, beberapa hal yang diperiksa di antaranya kondisi fungsi rem yang menggunakan Air Brake System atau sistem pengereman menggunakan udara bertekanan, tekanan angin, ketebalan kampas rem (brake pad), juga jarak dengan tromol bus.
Baca Juga : Mahfud MD Kritik Kemenag Usai Terbitkan Panduan Makan Bergizi Gratis di Lingkup Pesantren
"Kita gali datanya, untuk kesimpulannya belum. Karena banyak tim yang didatangkan juga memeriksa. Dari pusat, dan kota sekitar juga turun. Nanti dilakukan perbandingan. Saat ini masih data mentah dan akan ada rapat tim lagi," tutupnya.
Sebagaimana diberitakan, bus pariwisata dengan nopol DK-7942-GB diduga kecelakaan usai mengalami rem blong, mulai dari Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, dan berhenti setelah menabrakkan armada ke pohon di Jalan Pattimura, Desa Beji, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Diketahui bus pariwisata itu membawa rombongan siswa dari SMK TI Bali Global Badung itu menabrak 16 kendaraan. Dengan 14 orang jadi korban, sebagian dilarikan ke RS Hasta Brata Kota Batu dan Kara Husada Batu, sebagian lain dirujuk RSSA Malang. Sejumlah 4 korban diketahui meninggal dunia, sementara lainnya luka ringan hingga berat.
Setelah dilakukan olah TKP oleh Ditlantas Polda Jatim dan Polres Batu, diketahui bus maut tersebut meluncur sepanjang 2,3 kilometer dan terjadi tabrakan sebanyak 7 titik. Saat ini polisi masih mendalami penyelidikan untuk mengetahui penyebab kejadian dan menguatkan kepastian hukum pada pihak yang dinilai bertanggung jawab.