Optimalisasi Pemanfaatan Lahan dan Ketersediaan Pangan, Dispangtan Kota Malang Beri Pelatihan Urban Farming
Reporter
Irsya Richa
Editor
Dede Nana
08 - Oct - 2024, 01:29
JATIMTIMES - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang menggelar pelatihan urban farming di Atria Hotel, Kota Malang, Selasa (8/10/2024). Pelatihan urban farming diberikan kepada masyarakat untuk optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dan peningkatan ketersediaan pangan di Kota Malang.
Pelatihan ini langsung dibuka oleh Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi di Atria Hotel, Kota Malang. Kemudian Dispangtan Kota Malang juga menyerahkan secara simbolis paket benih sayuran dan pupuk kepada peserta pelatihan.
Pada pelatihan kali ini, Dispangtan Kota Malang menghadirkan tiga narasumber. Serta diikuti 120 orang dari berbagai unsur yang mendapatkan pelatihan urban farming. “Para peserta dibekali kemampuan dan keterampilan dalam membudidayakan sayuran dan buah di pekarangan, sehingga turut serta meningkatkan ketahanan pangan di Kota Malang,” ungkap Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi.
Baca Juga : Hadapi Bonus Demografi, Paslon Gumelar-Rudi Bakal Siapkan SDM hingga Serap Tenaga Kerja ke BUMD Kota Batu
Sistem urban farming ini bisa menggunakan media bekas, Slamet mencontohkan ban bekas, kaleng, tabulampot dan sebagainya. Sehingga kebutuhan bahan pangan dengan mudah tersedia di lingkungan.
Dengan urban farming ini juga akan berimbas pada ketahanan pangan di tingkat RT, RW, kelurahan hingga kota nantinya. Terlebih sistem ini mudah untuk diterapkan dengan memanfaatkan lahan yang ada.
“Ini juga dalam rangka pemberdayaan masyarakat, dengan gotong royong, saling bertemu warga ini menumbuhkan kerukunan tetap terjaga. Sehingga ketahanan pangan bisa diwujudkan,“ imbuh Slamet.
Slamet menambahkan, kegiatan pelatihan urban farming diberikan, melihat jumlah penduduk terus bertambah dari warga setempat maupun pendatang setiap tahunnya. Terlebih hadirnya 200 ribu mahasiswa yang baru masuk.
“Sementara yang lulus tidak banyak, mungkin bisa jadi ingin terus di Kota Malang. Mau tidak mau kebutuhan tempat tinggal, bahan pangan meningkat,” ucap Slamet kepada JatimTIMES...