Bulan Juni Bertabur Pahala Puasa Sunnah, Simak Jadwalnya
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
03 - Jun - 2024, 02:48
JATIMTIMES - Puasa sunnah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Karena selain mendapatkan pahala, puasa ini juga membawa berbagai manfaat kesehatan.
Berikut adalah jadwal puasa sunnah yang dapat dilaksanakan pada bulan Juni 2024, mencakup puasa Tarwiyah-Arafah, Dzulhijjah, Ayyamul Bidh, dan puasa Senin-Kamis.
Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan persiapan dan puncak ibadah haji.
Puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki keutamaan besar, terutama puasa Arafah yang dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Hadist berikut ini adalah keutamaan berpuasa Tarwiyah dan Arafah.
Baca Juga : Sinopsis Film Sengkolo Malam Satu Suro, Tayang pada 20 Juni Mendatang
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
- Tarwiyah: Sabtu, 15 Juni 2024
- Arafah: Minggu, 16 Juni 2024
Puasa Sunnah Dzulhijjah
Dzulhijjah merupakan salah satu bulan dalam hijriah yang memiliki keistimewaan. Banyak keistimewaan yang diungkapkan dalam hadits dan di bulan tersebut bisa diambil manfaatnya oleh kaum muslimin untuk melipatgandakan seluruh aktivitas ibadahnya. Sebab, pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT sangat luar biasa, dalam dua hadits yang menyebutkan keistimewaan bulan Dzulijjah adalah sebagai berikut:
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: مامن أيام العمل الصالح فيها أحب الى الله عزوجل منه فى هذه الأيام يعنى ايام العشر, قالوا ولاالجهاد فى سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد فى سبيل الله, الا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء
"Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata “Tidak ada hari di mana amal shaleh di dalamnya sangat dicintai oleh Allah melebihi 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah. Para sahabat lantas bertanya “apakah amal itu dapat membandingi pahala jihad fi sabilillah?” bahkan amal pada 10 hari Dzulhijjah lebih baik dari pada jihad fi sabilillah kecuali jihadnya seorang lelaki yang mengorbankan dirinya, hartanya, dan dia kembali tanpa membawa semua itu (juga nyawanya) sehingga ia mati sahid. Tentu yang demikian itu (mati sahid) lebih baik"...