Kisah Nebukadnezar, Ribuan Tawanan, dan Nabi Armiya yang Sempat Dipenjara
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
01 - Jun - 2024, 06:34
JATIMTIMES - Nebukadnezar atau Bukhtanashar merupakan raja Babilonia pada era 605 SM-562 SM. Saat itu ia berhasil mengusir Yahudi dari Yerusalem.
Nebukadnezar melakukan penyerangan di kota tersebut dan menumpas pasukan Yahudi. Bahkan dia juga menawan ribuan kaum Yahudi keturunan dari Nabi Yaqub dan Nabi Daud.
Baca Juga : IPNU IPPNU Kota Batu Kecam Keras Tindakan Pengeroyokan Pelajar
Dalam buku berjudul Qashash Al-Anbiya, Ibnu Katsir mengutip sejumlah riwayat bahwa menjelang penyerangan Nebukadnezar ke Yerusalem, Allah telah mengirim utusan-Nya seorang nabi bernama Armiya atau Yeremia untuk di berada di tengah Bani Israil.
Saat itu, Allah SWT juga menurunkan wahyu kepada Armiya karena ketika itu banyak kemaksiatan yang terjadi di kalangan kaum Bani Israil.
Wahyu dari Allah tersebut berisi peringatan kepada kaum Bani Israil tentang kehancuran kaum tersebut. Kehancuran ini akam datang melalui Nebukadnezar.
Saat menerima wahyu itu, Armiya sempat berkata: "Wahai Tuhanku, Maha Suci Engkau dan segala puji hanya bagi-Mu. Engkaulah yang Maha Tinggi. Apakah Engkau akan menghancurkan negeri ini dan wilayah sekitarnya? Padahal, negeri ini adalah tempat para nabi-Mu (di masa dahulu) dan tempat diturunkannya wahyu-wahyu dari-Mu?"
"Wahai Tuhanku, Maha Suci Engkau. Segala puji hanya bagi-Mu. Engkaulah Tuhan yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Demi mihrab masjid ini, begitu pun masjid-masjid di sekitarnya dan rumah-rumah ibadah yang telah dibangun untuk mengingat dan mengagungkan diri-Mu."
"Wahai Tuhan, Maha Suci Engkau. Segala puji hanya bagi-Mu. Engkaulah yang Maha Agung lagi Maha Tinggi, apakah Engkau hendak menyiksa umat ini sementara mereka berasal dari keturunan kekasih-Mu Ibrahim, ibunda Musa, dan kaum Daud pilihan-Mu?"
Allah SWT kemudian berfirman: "Wahai Armiya, barang siapa yang bermaksiat dan durhaka kepada-Ku, maka ia tidak bisa menghindar dan menolak siksa-Ku."
"Sesungguhnya, Aku memuliakan mereka—para pendahulu mereka itu—karena ketaatan mereka kepada-Ku. Jika mereka durhaka kepada-Ku, niscaya Aku akan turunkan azab-Ku di negeri kaum yang durhaka itu, kecuali jika mereka mendapat rahmat dan kasih sayang-Ku".
Armiya pun menyampaikan wahyu tersebut kepada kaum Bani Israil. Mendapatkan peringatan itu, kaum Bani Israil malah menganggap Armiya tak waras. Mereka kemudian menangkap Armita dan kemudian mengikatnya. Tak cukup itu, mereka kemudian menjebloskan Armiya ke penjara...