Awal Mula Salat Tarawih, Dilaksanakan Rasulullah di Masjid Nabawi
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
21 - Mar - 2024, 05:51
JATIMTIMES - Salat tarawih merupakan salah satu sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Dikerjakannya salat tarawih mempunyai sejarah tersendiri. Lantas bagaimana salat tarawih di massa Rasulullah SAW ?
Salat Tarawih pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW pada tanggal 23 Ramadan tahun kedua Hijriah. Dari beberapa sumber, Rasulullah SAW pertama kali mengerjakan salat tarawih di Masjid Nabawi. Salat Tarawih era Rasulullah SAW dikenal dengan Qiyam Ramadan.
Baca Juga : Arti Subhanallah dan Waktu yang Tepat Untuk Mengucapkannya
Dari buku Tuntunan Salat Sunnah Tarawih: Tata Cara Bilal Tarawih, Witir dan ayat-ayat pilihan Tarawih 8 dan 20 rakaat, bahwa Rasulullah mengerjakan salat tarawih ini tidak hanya bertempat di masjid saja. Rasulullah SAW juga melakukan salat tarawih di kediamannya.
Hadits riwayat Bujari, dari Aisyah RA, menjelaskan hal tersebut :
"Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepada saya 'Urwah bahwa 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengabarkannya bahwa: Rasulullah SAW pada suatu malam keluar kamar di tengah malam untuk melaksanakan salat. Maka orang-orang kemudian ikut salat mengikuti salat Beliau. Pada waktu paginya orang-orang membicarakan kejadian tersebut sehingga pada malam berikutnya orang-orang yang berkumpul bertambah banyak lalu ikut salat dengan Beliau. Pada waktu paginya orang-orang kembali membicarakan kejadian tersebut. Kemudian pada malam yang ketiga orang-orang yang hadir di masjid semakin bertambah banyak lagi lalu Rasulullah SAW keluar untuk salat dan mereka ikut salat bersama Beliau. Kemudian pada malam yang keempat, masjid sudah penuh dengan jama'ah hingga akhirnya Beliau keluar hanya untuk salat subuh. Setelah Beliau selesai salat fajar, Beliau menghadap kepada orang banyak kemudian Beliau membaca syahadat lalu bersabda:
"Amma ba'du, sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut nanti menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi ke beratan karenanya". Kemudian setelah Rasulullah willallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, tradisi salat (tarawih) secara berjamaah terus berlangsung seperti itu. (HR. Bujari, 1873).
Dari hadist tersebut, menjelaskan tentang kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya. Salat Tarawih yang dilakukan oleh Rasulullah SAW kemudian juga diikuti oleh para sahabat.
Keesokan hari, salat tarawih banyak menjadi bahasan para sahabat...