Polisi Dalami Konten Sekte Pengabdi Setan yang Viral di Malang
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
17 - Jan - 2024, 07:37
JATIMTIMES - Satreskrim Polresta Malang Kota mulai melakukan penyelidikan ihwal kasus dugaan sekte pengabdi setan yang beredar viral di media sosial. Penyelidikan itu mulai dari pengumpulan data dan analisis video yang telah beredar.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan proses penyelidikan melalui digital forensik. Dalam hal ini melakukan pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber daya komputer yang mencakup sistem komputer, jaringan komputer, jalur komunikasi, dan berbagai media penyimpanan yang layak untuk diajukan dalam sidang pengadilan.
Baca Juga : Viral, Momen Penceramah Salah Sebut Dukungan Capres
“Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman melalui digital forensik terkait beredarnya video (sekte pengabdi setan) tersebut,” kata Danang kepada awak media.
Dijelaskan Danang, digital forensik sendiri merupakan langkah yang dilakukan polisi untuk mengidentifikasi konten video yang beredar. Harapannya diketahui siapa yang membuat sekaligus pengunggah konten video sekte pengabdi setan tersebut.
“Digital forensik itu untuk mengetahui metadata terkait konten sekte pengabdi setan itu. Terkait bagaimana konten itu, dibuat dimana, kapan dibuatnya,” beber Danang.
Diberitakan sebelumnya, media sosial tengah dihebohkan dengan kabar dugaan adanya sekte pemuja setan di Kota Malang. Kabar itu kali pertama muncul dari akun YouTube Lonceng Mystery yang mengundang Siska, seorang perempuan yang mengaku pernah jadi korban tumbal.
Dalam pengakuannya, pada 2014, Siska menjelaskan jika dirinya masih menjadi mahasiswa. Dia pun ingin menambah penghasilan sendiri di luar jam kuliah. Kemudian Siska ditawari oleh teman inisial S untuk menjadi tutor di salah satu yayasan pembelajaran atau bimbingan belajar.
"Diarahin ke bimbel aneh, yang ciptain kejadian ini. Kejadian ini membuat aku trauma. Bahkan untuk aku menyampaikan cerita ini perlu kesiapan yang luar biasa. Karena memang aku gak pernah cerita sama sekali tentang ini," kata Siska.
Awalnya Siska mengaku mengajar seperti biasa selayaknya tutor bimbel. Mengajar 1-2 bulan itu tidak terjadi apa-apa. Namun Ia mulai mengalami keanehan karena tidak pernah bertemu dengan ketua yayasan bimbel tersebut.
"Temanku yang menyarankan aku ke bimbel ini juga gak ngasih jalan untuk ketemu dengan ketua yayasan ini," katanya...