KGPAA Mangkunegara II dan Sejarah Terbentuknya Legiun Mangkunegaran
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
09 - Feb - 2023, 03:12
JATIMTIMES- Solo Raya sebagai bekas pusat pemerintahan Kasultanan Mataram menyimpan banyak makam-makam keramat. Salah satunya adalah Astana Magadeg dan Astana Girilayu di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.
Dua pesarean ini merupakan makam para pemimpin tertinggi Puro Mangkunegaran, kadipaten pecahan dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Baca Juga : PLN Siap Jadi Tuan Rumah PLN Mobile Proliga di Malang
Tokoh paling terkenal yang beristirahat di Matesih adalah Pangeran Sambernyawa atau KGPAA Mangkunegara I. Pangeran Sambernyawa yang lahir dengan nama Raden Mas Said adalah pendiri Puro Mangkunegaran. Setelah wafat Pangeran Sambernyawa dimakamkan di Astana Mangadeg yang terletak di Desa Karang Bangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Astana Mangadeg yang berada tepat di lereng Gunung Lawu. Berada di ketinggian sekitar 750 meter, tempat ini memiliki udara yang sejuk. Tempat ini dikelilingi pepohonan rimbun yang asri dan alami.
Selain Mangkunegara I, di Astana Mengadeg juga bersemayam jasad Mangkunegara II dan Mangkunegara III. Terdapat juga makam kerabat-kerabat Puro Mangkunegaran yang membantu perjuangan Pangeran Sambernyawa melawan VOC dan kemudian mendirikan Kadipaten Mangkunegaran.
Dari banyak tokoh yang dimakamkan di Astana Mangadeg, Mangkunegara II merupakan tokoh lain yang cukup banyak dikunjungi peziarah selain Mangkunegara I.
Sebagai penerus tahta, Adipati kedua Kadipaten Mangkunegaran ini memiliki banyak sumbangan penting untuk kebesaran Mangkunegaran sebagai bagian dari dinasti Kasultanan Mataram.
Di tulisan kali ini, JATIMTIMES akan mengajak pembaca untuk sedikit mengulas lebih tajam tentang kiprah dari Mangkunegara II.
Cucu dari Mangkunegara I itu terlahir dengan nama Raden Mas Sulama. Lahir pada 5 Januari 1768, ayahnya bernama Pangeran Arya Prabumijaya I, putera dari Mangkunegara I. Sedangkan ibunya adalah Kanjeng Ratu Alit, putri dari Sri Susuhunan Pakubuwono III. Raden Mas Sulama naik tahta sebagai penguasa kedua Kadipaten Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara II.
Sebelum menjadi penguasa dan bergelar Mangkunegara II, Raden Mas Sulama setelah dewasa bergelar bergelar Pangeran Surya Mataram dan Pangeran Surya Mangkubumi. Nama Pangeran Surya Mataram sempat membuat panik Belanda disebabkan nama itu memuat unsur keagungan yang dapat memancing kekeruhan stabilitas tiga kerajaan; Kasultanan-Kasunanan-Mangkunegaran...