JATIMTIMES - Indonesia negeri yang kaya akan keindahan alam dan keberagaman budaya. Juga dikenal akan kekayaan tarian tradisional yang memikat.
Setiap daerah memiliki tarian khas yang menggambarkan cerita, kehidupan, dan filosofi lokalnya.
Baca Juga : 7 Rahasia Alami untuk Mengobati Diabetes, Ramuan Tradisional yang Ampuh
Salah satu warisan budaya yang sampai saat ini perlu dilestarikan ada Tari Rangkuk Alu khas Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Tarian ini membawa pesan bukan hanya sekadar gerakan tubuh, tetapi juga cerminan sejarah, nilai-nilai, dan identitas suatu bangsa yang majemuk.
Apa itu Tari Rangkuk Alu?
Mengutip dari portal Kabupaten Manggarai Barat, Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, dan Portal Informasi indonesia, Tari Rangkuk Alu awalnya merupakan permainan tradisional yang berasal dari Manggarai, Flores, NTT. Permainan ini menggunakan peralatan bambu yang disusun dan diayunkan seperti akan menjepit pemain. Kemudian pemain akan melompat-lompat untuk menghindari jepitan dari ayunan bambu ini.
Gerakan lompatan yang dilakukan pemain akhirnya membentuk gerakan dasar yang kompak. Permainan ini dimainkan sambil diiringi musik dan lagu, sehingga menghasilkan gerakan yang khas dan disebut sebagai Tari Rangkuk Alu.
Alunan musik yang dimainkan untuk mengiringi tarian ini biasanya berasal dari gong dan gendang. Alunan musik ini sambil disesuaikan dengan gerakan penari. Sedangkan musiknya berasal dari nyanyian daerah.
Dalam pertunjukan Tari Rangkuk Alu, biasanya tarian ini dimainkan oleh para remaja laki-laki maupun perempuan. Total pemain berjumlah 6-8 orang, termasuk pemegang bambu dan penari.
Penari dilengkapi dengan atribut pakaian adat setempat, seperti ikat kepala, baju bero, dan kain songket khas Manggarai. Atribut pakaian ini sekaligus menjadi ciri khas tarian asal Manggarai.
Makna Tari Rangkuk Alu
Baca Juga : Mengenang Seratus Hari Tokoh Toleransi Agama Romo Benny, Andreas Eddy: Mengingat Persaudaraan Sejati
Selain sebagai hiburan, tarian ini juga dapat melatih kelincahan dan ketepatan gerakan. Tarian ini dapat membentuk karakter diri melalui aspek aspek keberanian mengambil resiko, ketepatan, dan kesungguhan.
Bahkan sebagian masyarakat Manggarai menganggap tarian ini memiliki nilai-nilai filosofis dan spiritual di dalamnya. Diketahui dulunya masyarakat Manggarai memainkan Tarian Rangkuk Alu untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan, sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia kepada Tuhan.
Kapan Tari Rangkuk Alu Ditampilkan?
Melansir dari laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, pada awalnya tarian Rangkuk Alu ditampilkan setelah panen raya dan pada saat bulan purnama.
Saat pertunjukan itulah, masyarakat setempat berkumpul untuk melihat para remaja yang menampilkan tarian Rangkuk Alu.
Tarian Rangkuk Alu diiringi lagu daerah dan irama musik dari alat musik seperti kendang dan gong. Para penari umumnya mengenakan kostum tradisional khas Manggarai secara lengkap, meliputi kain songket dan ikat kepala.
Selain sebagai hiburan, tarian ini juga berfungsi sebagai alat untuk memperkuat ikatan sosial antara anggota masyarakat.