Banjir Bandang Pujiharjo Terulang Setelah 21 Tahun, Kepala Desa: Ini Paling Besar
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Oct - 2022, 02:00
JATIMTIMES - Sejumlah kerusakan fasilitas umum (fasum) terjadi akibat banjir bandang yang menerjang Desa Sitiarjo, Kecamatan Tirtoyudo pada Senin (17/10/2022) lalu. Informasi yang dihimpun di lapangan, banjir bandang kali ini, merupakan banjir terbesar pertama sejak 21 tahun terakhir.
"Sebenarnya kalau banjir di Pujiharjo ini, sejak tahun 2001, 2006, 2016, 2018 dan sekarang (2022) itu kalau melihat besar (volume) airnya itu paling besar yang sekarang," ujar Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, Sabtu (22/10/2022) sore.
Baca Juga : Terdampak Banjir Bandang, Hasil Perkebunan Pisang Warga Pujiharjo Berkurang
Akibat banjir tersebut, setidaknya ada sebanyak 400 KK yang terdampak. Dari jumlah tersebut ada sebanyak 12 rumah yang mengalami kerusakan. Bahkan 6 keluarga di antaranya harus mengungsi di balai desa karena tempat tinggal mereka untuk sementara waktu tidak memungkinkan ditinggali.
"Awal jumlah rumah yang terdampak sebanyak 386, lalu pendataan lebih lanjut ada sekitar 400 an sekarang. 12 (rumah) diantaranya rusak. Itu ada sekitar 6 warga yang mengungsi dan menginap di balai desa," terang Hendik.
Tergenangnya rumah-rumah di Desa Pujiharji tersebut akibat aliran air di Sungai Tundo dan Sungai Purwo yang meluap, tak mampu menampung naiknya debit air. Apalagi ada beberapa material yang terbawa banjir yang tersangkut jembatan, dan membuat air meluber ke pemukiman.
"Jadi ada satu jembatan yang tidak mampu menampung material kayu, batu. Dan saat air semakin naik, akhirnya meluber ke rumah warga," jelas Hendik.
Selain 12 rumah warga yang mengalami kerusakan parah, fasum lain juga ada yang turut rusak akibat terjangan banjir. Seperti tempat pendidikan Al-Quran (TPQ) dan sebuah jembatan.
Baca Juga : Viral Aksi Sopir Ambulans Terobos Banjir demi Selamatkan Pasien
"Kalau sekolah hanya kemasukan air dan lumpur saja. Sekarang bersama warga sedang proses pembersihan," imbuhnya.
Hendik menyebut, sebenarnya banjir di Pujiharjo bukan hal baru bagi masyarakat...