Booster Jadi Syarat Utama Transportasi Publik, BHS: Pemerintah Jangan Tambah Beban Masyarakat

19 - Jul - 2022, 06:16

Bambang Haryo Soekartono


JATIMTIMES- Ketua harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengkritisi kebijakan Pemerintah yang mewajibkan syarat vaksin booster bagi para pengguna transportasi publik, seperti yang tercantum dalam SE Satgas covid-19 Nomor 21 dan 22 Tahun 2022. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat tidak tepat di tengah geliat Pemulihan Ekonomi Nasional.

Mantan Wakil Sekjen MTI Pusat ini mengatakan, pengguna transportasi publik massal di Indonesia jumlahnya masih minim bila dibandingkan dengan transportasi online dan pribadi.

Baca Juga : Jaga Perekonomian Tetap Lancar, Pemkot Mojokerto Gencarkan Vaksin Booster

"Persentase pengguna transportasi publik massal hanya sekitar 12 persen dari total yang menggunakan transportasi publik tidak massal dan transportasi pribadi. Sehingga, bila ini diterapkan tidak akan berdampak terhadap kekebalan komunal (herd immunity). Bahkan dampaknya pada perpindahan dari transportasi publik beralih ke transportasi pribadi dan berdampak macet/traffic jam, serta peningkatan kecelakaan di jalan raya," ungkap Bambang Haryo.

Dijelaskan anggota DPR-RI periode 2014-2019, dari sisi pemborosan, kebutuhan ekonomi masyarakat menjadi bertambah. Menurutnya, seharusnya pemerintah paham dengan jika masyarakat menggunakan transportasi pribadi, maka perpindahan/pergerakan masyarakat semakin sulit dipantau dan dikendalikan.

“Seharusnya, sebelum mengeluarkan kebijakan. Pemerintah perlu melakukan kajian dan penelitian. Hal ini dapat dibuktikan bahwa booster bukan segala-galanya untuk mencegah Covid-19,” terangnya.

Dia memaparkan, di Indonesia yang mempunyai booster baru 19% dari total penduduk 267juta jiwa, pertambahan kasus sampai dengan tanggal 12 Juli 2022 adalah 3.361 kasus per hari. Sedangkan Taiwan yang sudah booster 73% dari total penduduk 23juta jiwa per tanggal 12 Juli 2022 ada tambahan kasus sebesar 28.972 kasus per hari. Singapura yang sudah booster 74% dari 5 juta jiwa penduduk saat ini, ada tambahan kasus sebesar 5.974 kasus perhari. 

Mantan ketua bidang Infrastruktur KADIN Pusat ini juga mencontohkan India, yang boosternya baru 3% dari total penduduk 1,38 milyar jiwa. Pertambahan kasus perhari hanya 13.000 kasus. Sedangkan Jerman yang boosternya sudah 69% dari total penduduk 83juta jiwa, jumlah pertambahan kasus sebesar 127.000 per hari...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette