Kisah Anak Pemulung yang Berhasil Juarai Lomba Karate, Ingin Jadi Polisi
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Pipit Anggraeni
14 - Sep - 2021, 11:26
JATIMTIMES - Publik dibuat tersentuh dengan sosok anak 12 tahun yang berhasil menjadi juara harapan I kata perorangan putra dalam kejuaraan LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia) di Pusdik Belanegara. Bagaimana tidak, upaya untuk mendapat gelar juara telah ia lalui dengan perjuangan yang amat luar biasa.
Ia bersama sang ibunda menempuh perjalanan sejauh 27 kilometer untuk menuju lokasi perlombaan hanya dengan mengayuh sepeda. Aksi sang ibunda yang mengantarkan bocah bernama Aditya Saiful Anam itu sebelumnya memang viral di media sosial.
Baca Juga : Lomba Binter TNI-AD Tahun 2021, Kodim 0811 Tuban Terpilih Ikuti Tingkat Nasional
Warganet pun merasa terharu sekaligus bangga dengan perjuangan sang ibunda dan bocah yang akrab disapa Ipul itu. Terlebih, dalam video viral yang beredar, disebutkan jika sang ibunda yang mendukung penuh bakat sang anak kesehariannya bekerja sebagai pemulung.
Tim MalangTIMES pun kemudian berkesempatan melihat langsung aktivitas dan keseharian Ipul yang tinggal di Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Bermodalkan informasi dari berbagai sumber, wartawan MalangTIMES pun sebelumnya mencari kediaman Ipul dan orang tuanya.
Setelah ditelusuri, rumah Ipul memang tidak terlalu sulit untuk dicari, karena masih masuk di Kecamatan Kepanjen. Seperti biasa, penulis media ini mencari alamat yang dituju menggunakan sepeda motor dengan melewati jalan raya.
Dari perempatan Kepanjen, rumah Ipul dapat dijangkau sekitar 5 kilometer. Akan tetapi, penulis media ini cukup kaget, karena untuk masuk ke dalam gang rumah Ipul harus melewati Pesarean Mbah Reso Desa Jenggolo.
Dari pesarean tersebut sebenarnya tidak jauh, atau hanya sekitar 200 meter untuk tiba di lokasi. Ketika melewati kuburan tersebut, memang cukup mendebarkan bagi orang penakut. Tapi keinginan untuk segera tiba di rumah Ipul mengalahkan ketakutan melewati kuburan tersebut.
Setelah melewati kuburan, penulis media ini sempat dibingungkan dengan adanya persimpangan. Dan kebetulan saat itu, gerimis air hujan juga mulai turun. Beruntung, ada salah seorang warga yang akan memasukkan jemuran membantu penulis media ini untuk mengetahui rumah dari Ipul.
Setiba di lokasi, penulis media ini sontak langsung terenyuh melihat kediaman rumah Ipul. Betapa tidak? Rumah tersebut dipenuhi dengan tumpukan rongsokan yang hanya ditutupi dengan banner bekas.
Kaget dengan datangnya penulis media ini, Sulastri (37) dan Ipul langsung keluar rumah. Keduanya langsung bertanya siapa dan dari mana penulis berasal...