Miliki Manajemen RIsiko Pengelolaan Air, Tugu Tirta Kota Malang Jadi Pilot Project Nasional RPAM
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Yunan Helmy
05 - Jul - 2021, 11:54
MALANGTIMES - Program Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) Perumda Tugu Tira Kota Malang terus dioptimalkan. Terlebih, program ini menjadi salah satu pilot peoject level nasional. Jadi, konsistensi dalam pengawalan pelaksanaannya menjadi hal utama yang dilakukan Perumda Tugu Tirta Kota Malang.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang M. Nor Muhlas mengatakan, konsep RPAM ini diterapkan dengan sistem dinamik dan berfokus pada kualitas. Yakni, diawali dengan mengidentifikasi rIsiko dari hulu sampai ke tangan konsumen dan selanjutnya ditentukan tindakan pengendaliannya sebagai langkah preventif action guna meminimalisasi kejadian bahaya.
Baca Juga : BPKAD Banyuwangi Sudah 5 Tahun Lalu Tagih Sewa Kapal kepada Dirut PT PBS
"Konsep utama RPAM adalah fokus pada kualitas. Selanjutnya untuk mendukung tercapainya kualitas, maka juga ditunjang kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan yang merupakan hal yang harus dikondisikan terlebih dahulu," ujarnya.
Sebagai informasi, RPAM adalah usaha perlindungan dan pengendalian pasokan air minum aman melalui pendekatan manajemen risiko yang mengadopsi konsep Water Safety Plan dari World Health Organization (WHO).
Muhlas berharap, dengan penerapan ini, pelayanan air minum di wilayah Kota Malang lebih aman dan mampu menyejahterakan masyarakat. "Secara umum RPAM diharapkan dapat meningkatkan pelayanan air minum yang aman dan lebih baik untuk menjamin kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Lebih jauh, Ketua Tim RPAM Tugu Tirta Nanis Setiari menjelaskan, pengujian dan pengawasan kualitas air di Perumda Tugu Tirta Kota Malang dilakukan sesuai dengan aturan permenkes. Kriteria air dikatakan aman sebagai air minum tercantum dalam Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Proses menjaga kualitas air itu dilakukan oleh bagian produksi. Menjaga kualitas air ini dijadwalkan secara rutin dan nonrutin dengan melakukan pengukuran kualitas di layanan, terutama pada critical point titik terjauh pelanggan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya