5 Hari Jelang Pendaftaran, Muslimatun Akhirnya Dapat Kendaraan Politik di Pilkada Sleman
Reporter
Imam Mutaqqin
Editor
Nurlayla Ratri
30 - Aug - 2020, 04:24
Konstelasi politik pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati di pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Sleman lima hari menjelang dimulainya pendaftaran semakin dinamis. Sri Muslimatun, yang sebelumnya nyaris tidak mendapatkan kendaraan politik, Sabtu (29/8/2020) malam akhirnya positif bisa maju dengan bergabungnya Partai Golkar dalam koalisi yang akan mengusungnya.
Wakil bupati petahana ini sudah mendapatkan garansi maju lagi di pilkada 2020 dengan dukungan dari Partai Golkar yang memiliki 5 kursi di dewan setempat. Dengan masuknya Golkar dalam koalisi yang akan mendukung, Muslimatun dipastikan dapat memenuhi persyaratan dukungan minimal perolehan jumlah kursi anggota dewan yang dimiliki partai pengusung.
Baca Juga : PDI Perjuangan Solid Menangkan Paslon Ipuk Fiestiandani-H Sugirah
Kepastian dukungan Golkar ini disampaikan Janu Ismadi pada media setelah mendapatkan kabar dari DPP partainya. Walaupun surat rekomendasi belum turun, Ketua DPD Golkar Sleman ini menyatakan telah mengantongi persetujuan dari pusat. "Sudah ada persetujuan, berkoalisi dengan PKS dan Nasdem," ungkap Janu.
Terpisah, Ketua DPD Nasdem Sleman, Surana membenarkan rencana koalisi partainya yang akan mengusung Sri Muslimatun dengan menggandeng Golkar dan PKS. Menurutnya, ketiga partai pengusung ini sedang memproses penentuan calon wakil yang akan mendampinginya.
"Tiga partai, Golkar, PKS, dan Nasdem sudah memenuhi syarat untuk mengusung,” jawabnya lewat pesan online.
Mengenai calon wabup, Surana mengatakan ada beberapa nama kandidat yang sedang digodok bersama timnya. Selain Surana sendiri, ada Ketua DPD PAN Sadar Narimo yang mendaftar melalui Golkar. "Minggu depan sudah harus ada Surat Keputusan (SK) dari masing-masing DPP,” lanjutnya.
Walaupun calon yang diusung terhitung paling sedikit jumlah perolehan kursi anggota dewan, Surana tetap yakin dan optimis akan menang. Menurutnya, banyaknya jumlah kursi di DPRD tidak ada jaminan calon yang diusung akan menang karena yang terpenting adalah ketokohan dari sosok yang diusung. “Sekarang yang dijual itu ketokohannya kalau Pilkada,” katanya lebih lanjut.
Baca Juga : Baca Selengkapnya