Rusia kembali melancarkan serangan ke Ukraina dengan menggunakan drone, kali ini menyasar kota pelabuhan strategis Odesa di wilayah selatan. Serangan yang terjadi pada malam hari itu menewaskan dua orang dan melukai 14 lainnya, termasuk anak-anak, sebagaimana dilaporkan otoritas lokal.
"Tim penyelamat menarik jenazah dua orang dari reruntuhan yang tewas akibat serangan drone musuh di sebuah bangunan tempat tinggal," ungkap Gubernur Odesa Oleg Kiper, dikutip dari pernyataan resminya di Telegram, Minggu (29/6/2025).
Baca Juga : Jadwal Lengkap 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025: Real Madrid vs Juventus hingga PSG vs Inter Miami
Lebih lanjut, Kiper menyebut bahwa tiga dari 14 korban luka adalah anak-anak, yang saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif.
Di saat yang sama, wilayah Kherson juga mengalami gempuran dari pasukan Rusia. Gubernur Kherson Oleksandr Prokudin melaporkan satu korban jiwa dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan yang berlangsung selama 24 jam terakhir.
"Pasukan Rusia menargetkan infrastruktur kritis dan sosial serta area permukiman di wilayah tersebut," tulis Prokudin dalam Telegram-nya.
Serangan terbaru ini terjadi di tengah kebuntuan diplomatik. Pembicaraan damai yang diinisiasi oleh Amerika Serikat dikabarkan macet, sementara Rusia tetap menuntut Ukraina menyerahkan wilayah tambahan dan menghentikan dukungan militer dari Barat—sebuah syarat yang tidak diterima Kyiv.
Baca Juga : Gunakan Drone, Kota Malang Pamerkan Dasa Bakti di Opening Ceremony Porprov
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil menjatuhkan 31 drone Ukraina pada malam yang sama. Rusia juga mengklaim telah merebut sebuah desa di wilayah Donetsk, kawasan yang telah diklaim Kremlin sebagai bagian dari Federasi Rusia sejak akhir 2022.
Konflik bersenjata yang telah memasuki tahun ketiga ini telah menelan puluhan ribu korban jiwa dan menyebabkan jutaan warga Ukraina mengungsi, utamanya dari wilayah timur yang menjadi medan perang paling intens.